UI resmikan Learning Center PDRC-Stunting Resource Center FKM

id Learning Center PDRC

UI resmikan Learning Center PDRC-Stunting Resource Center FKM

Dekan FKM, Prof.dr Mondastri Korib Sudaryo, (tengah), Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH (Ketua Stunting Resources Center) kedua dari kiri ,ketika menjelaskan tentang Stunting Resource Center(SRC) di FKM UI. (ANTARA/Foto: Feru Lantara)

Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) meresmikan Platform Learning Center Positive Deviance Resource Center/PDRC dan Stunting Resource Center (SRC) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

"Pendirian ini berdasarkan prakarsa para pakar dalam bidang gizi dan stunting. Apalagi stunting menjadi prioritas nasional. Kami juga merasa bertanggungjawab dan merespon masalah kesehatan tersebut dengan mengembangkan pusat-pusat yang bisa dijadikan wadah para pakar untuk melakukan intervensi yang efektif dan efisien terhadap masalah gizi," kata Dekan FKM, Prof.dr Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc. di Kampus UI Depok, Kamis.

Prof.dr Mondastri mengatakan masalah stunting merupakan masalah yang berat, apalagi prevalensi stunting harus diturunkan dari 20 persen menjadi 14 persen dalam jangka waktu satu tahun.

"Ini tidak bisa ditangani oleh satu-satu saja, karena masalah ini merupakan masalah yang lintas sektoral," ujarnya.

Learning Center PDRC FKM UI merupakan media pembelajaran online yang membahas mengenai isu terkait gizi dan kesehatan. 

Pengembangan platform ini merupakan kerjasama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pusat Kajian Positive Deviance Resource Centre (PDRC) FKM UI, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 

Selain itu, juga bermitra dengan beberapa Organisasi Profesi (PDGMI, PERSAGI, dan IAKMI), Pusat Riset (IMERI FK UI), dan Universitas lainnya (Universitas YARSI, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin). 

Platform ini ditujukan dan diharapkan dapat menjangkau dan memberikan manfaat untuk tenaga kesehatan di Indonesia secara luas.

Ketua PDRC FKM UI Dr. Ir. Asih Setiarini, MSc menyatakan sebagal akademisi, kami merasa bertanggungjawab dan perlu mengambil peran untuk dapat memfasilitasi pemberian edukasi atau pelatihan terhadap tenaga kesehatan di Indonesia, mengingat tenaga kesehatan merupakan sumber rujukan informasi tentang kesehatan yang utama dan paling dipercaya oleh masyarakat.