Gunungkidul (ANTARA) - Sebanyak lima desa/kelurahan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan program embung geomembran dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian untuk mencukupi kebutuhan air sektor pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, Selasa, mengatakan akhir tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mengusulkan program embung geomembran Kementrian Pertanian dan bisa dipenuhi sebanyak lima unit, yaitu di wilayah Katongan (Nglipar), Gari (Wonosari), Kepek (Saptosari), Wareng (Wonosari), dan Girisekar (Panggang).
"Embung tersebut merupakan implementasi teknologi panen hujan yang berfungsi untuk menampung air saat musim penghujan nanti," kata Rismiyadi.
Dengan adanya embung tersebut, diharapkan bisa memenuhi air pertanian di saat terjadi pedhotan hujan atau di musim kemarau sehingga petani terus bisa melaksanakan usaha tani.
"Harapannya, air di embung geomembran dapat mencukupi kebutuhan air untuk menyirami tanaman saat musim kemarau," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan bantuan embung geomembran diharapkan menjadi sarana panen hujan untuk kebutuhan air di musim kemarau. Sehingga petani dapat bercocok tanam tanpa harus menggunakan air dari PDAM atau membeli air dengan tangki.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang banyak membantu petani di Gunungkidul. Semoga kebutuhan pangan tersedia, dan petani sejahtera," katanya.
Seperti diketahui, saat ini petani di Gunungkidul memasuki masa tanam palawija dan padi. Setiap musim tanam ketiga, petani mengalami kesulitan air. Bantuan embung geomembran ini diproyeksi meningkatkan produktivitas hasil panen sektor pertanian.