Banda Aceh (ANTARA) - UPTD Museum Aceh menggelar kajian sejarah dan naskah manuskrip kuno untuk mewariskan pengetahuan dan khazanah budaya kepada generasi muda.
"Ini sangat penting bagi generasi muda untuk bisa memahami peradaban kebudayaan masa lalu melalui kajian naskah-naskah lama," kata Koordinator Kajian Sejarah dan Manuskrip Koleksi Museum Aceh, Salman, di Banda Aceh, Selasa.
Ia mengatakan manuskrip lama yang dikaji pada 4-10 Desember 2023 itu antara lain naskah tasawuf karya Syamsuddin As Sumatrani, naskah Lonceng Cakra Donya, Mujarabat, Hikayat Malem Dagang, dan naskah Hikayat Prang Sabi.
Naskah manuskrip lama tersebut dikaji secara filologi dan isi sejarah oleh narasumber yang merupakan sejarawan Aceh, yakni Teuku Abdullah, Nab Bahany, Nurdin Ar, Sehat Ihsan Shadiqin, Haikal Afifa, Teuku Zulkhairi, Hermansyah MTH, dan lain-lain.
"Yang dikaji saat ini hanya beberapa naskah lama yang judulnya populer di kalangan masyarakat Aceh dari ribuan koleksi manuskrip yang ada di Museum Aceh," ujarnya.
Berita Lainnya
Manuskrip keagamaan terhubung dengan lembaga naskah kuno dunia
Kamis, 15 Agustus 2024 19:12 Wib
BRIN: Pemerintah diminta perkuat literasi Tambo Tuanku Imam Bonjol
Jumat, 10 Mei 2024 9:46 Wib
Dubes Inggris menyerahkan salinan 120 manuskrip Jawa kepada Sultan HB X
Kamis, 16 November 2023 17:58 Wib
Diusulkan jadi memori dunia, Manuskrip Syekh Yusuf dari Sulawesi Selatan
Selasa, 12 September 2023 6:51 Wib
DKJ jembatani seni hiburan-kreatif lewat Sayembara Sastra 2023
Minggu, 23 Juli 2023 1:22 Wib
Ini pemenang Sayembara Manuskrip Puisi 2021
Jumat, 17 Desember 2021 9:55 Wib
Sultan HB X berharap Belanda mengembalikan naskah-naskah kuno
Kamis, 12 Maret 2020 0:01 Wib
Keraton Yogyakarta-FBS UNY sepakat kerja sama pengkajian manuskrip
Jumat, 22 Februari 2019 23:21 Wib