Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memfasilitasi aktivitas jual beli ternak kambing dan domba untuk memenuhi tingginya permintaan bahan baku kuliner tersebut di enam pasar kecil.
"Kita di Bantul lalu lintas ternak cukup tinggi, terutama untuk ternak kambing, ternak domba, dan kita punya pasar pasar kecil untuk kambing dan domba sekitar enam titik," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Enam pasar kecil khusus untuk jual beli kambing dan domba tersebut di antaranya terdapat di wilayah Kecamatan Pandak, kemudian Sanden, wilayah Bakulan Jetis, dan wilayah Kecamatan Pleret serta Piyungan.
Joko mengatakan, tingginya lalu lintas ternak kambing dan domba tersebut karena di Bantul terdapat sentra kuliner sate yang jumlah pedagang sate sekitar 200-an pedagang, bahkan di salah satu pedagang sate di Jejeran Pleret, membutuhkan cukup besar lebih dari 100 ekor per hari.
"Kita itu pemotongan kambing per hari sekitar 700 sampai 800 ekor, yang untuk warung kuliner maupun dagingnya dijual ke kota, kemudian sapi juga besar sekitar 30an jagal sapi yang setiap hari motong, tapi kemudian daging sapi dibawa ke luar Bantul," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, untuk pasar hewan yang besar di Bantul terdapat di Kecamatan Imogiri, yang setiap pasaran Legi (dalam penanggalan Jawa) jumlah sapi yang masuk mencapai ratusan.
"Di setiap pasaran itu, sapi yang ada yang masuk ke pasaran sekitar 800an ekor, tapi ya paling dari luar Bantul, seperti Wonogiri (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur) dan sekitarnya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, di Bantul terdapat pos kesehatan hewan (poskeswan) lengkap dengan dokter hewan dan paramedis di sebanyak 10 titik yang pembagian wilayah kerja menjangkau seluruh 17 kecamatan.
"Jadi ternak-ternak yang masuk ke Bantul diperiksa oleh teman-teman poskeswan, termasuk pemeriksaan kambing dan domba," katanya.