Ganjar-Mahfud perlu realisasikan insentif guru mengaji

id Tantan Hermansah,Ganjar-Mahfud, Insentif Guru Ngaji, Pemilu, Pilpres

Ganjar-Mahfud perlu realisasikan insentif guru mengaji

Calon Presiden Ganjar Pranowo (kedua kiri) menyampaikan pandangannya saat menghadiri sholawat kebangsaan di Ponpes Nurul Huda, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023). Sholawat kebangsaan itu diikuti para santri, ulama dan tokoh agama se-Kabupaten Bekasi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Jakarta (ANTARA) - Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tantan Hermansah menyatakan program insentif untuk guru ngaji perlu direalisasikan, jika pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md terpilih presiden dan wakil presiden RI.

"Tunjangan bagi guru ngaji bisa dilihat dari dua hal. Pertama, dari perspektif kepantasan, program ini tentu sangat baik dan patut disambut dengan rasa syukur. Kita tahu guru ngaji itu adalah sosok yang selama ini mengkontribusikan diri untuk kebaikan masyarakat, namun tidak pernah diberikan penghargaan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Program insentif bagi guru ngaji di seluruh Indonesia merupakan satu dari 21 program unggulan Ganjar-Mahfud. Dengan program tersebut, seluruh guru ngaji akan menerima insentif sebesar Rp1 juta setiap bulan. Sejauh ini, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah mengumpulkan sebanyak 928 ribu guru ngaji di seluruh Indonesia.

Menurut dia, program bagi guru ngaji dapat merangsang pendidikan agama bisa terselenggara secara baik di masyarakat.

Tantan mengatakan secara sosiologis, program ini sangat baik untuk menghasilkan guru-guru atau anak didik yang baik. Namun, dia melihat ada sengkarut masalah yang sangat pelik terkait kelembagaan guru ngaji. Sebab, guru ngaji di Indonesia memiliki ragam tipologi.

"Ada guru ngaji yang terafiliasi institusi formal seperti masjid dan sekolah atau madrasah dan pesantren, tetapi ada juga mereka yang independen," ungkapnya.

Pasangan Ganjar-Mahfud, menurut dia, perlu merancang parameter yang berkeadilan untuk mendata guru ngaji yang layak diberi insentif. Sebab, bukan tidak mungkin guru ngaji yang tidak terafiliasi dengan institusi formal yang justru dengan tulus hati mengajar ngaji di masyarakat.

Dia berpesan, sebelum mengeksekusi program memberi gaji guru ngaji, Ganjar-Mahfud perlu terlebih dahulu merancang aturan dan instrumen negara untuk menjadi acuan menetapkan standar guru ngaji dan mengeluarkan sertifikasi guru ngaji.

"Posisi guru ngaji belum termaktub dalam undang-undang apa pun. Jika ini menjadi program nasional maka Ganjar Mahfud harus buat instrumen kenegaraan dan pemerintahan berupa aturan yang menyebutkan bahwa setiap guru ngaji yang tersertifikasi dan standarisasi oleh lembaga negara yang diizinkan oleh negara maka dia berhak mendapatkan insentif," katanya.

Baca juga: Ganjar komitmen berikan insentif guru agama dan ponpes




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sosisolog: Insentif guru ngaji perlu direalisasikan Ganjar-Mahfud