Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memberikan bantuan logistik untuk korban bencana angin kencang di lima kelurahan untuk meringankan beban mereka.
"Saya minta masyarakat waspada dengan cuaca yang tidak menentu seperti akhir- akhir ini. Kadang panas, dan mendung langsung datang tiba-tiba," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta usai menyerahkan bantuan logistik di Balai Kelurahan Semanu, Gunungkidul, Kamis.
Ia mengatakan bencana hidrometeorologi ini berdampak pada rusaknya atap rumah warga, pohon tumbang, warung roboh, dan beberapa fasilitas umum seperti baliho dan pasar. Kerusakan terdata ringan hingga sedang.
"Kami berikan bantuan logistik makanan dan bahan pokok. Ya untuk meringankan beban masyarakat terdampak," katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan ada 172 rumah terdampak bencana angin yang tersebar di 13 kecamatan. Pihaknya membagi tim menjadi lima kelompok dalam distribusi bantuan logistik makanan.
"Kerusakan semuanya sedang, karena angin dampaknya adalah genting rontok, atap dan warung yang roboh di kawasan Jalan Ksatrian memang dalam proses pengerjaan," katanya.
Purwono menegaskan Gunungkidul memang memiliki potensi bencana puting beliung diantaranya wilayah zona utara dan tengah. Potensi angin kencang ini biasa terjadi saat awal musim penghujan atau akhir musim penghujan.
"Cuaca yang tidak menentu saya imbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem ini. Segera mencari tempat aman jika terjadi," katanya.
Kecamatan yang terdampak angin kencang antara lain Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, Ponjong, Karangmojo, Semanu, Wonosari, Paliyan, Playen Tepus, dan Tanjungsari.
Berita Lainnya
Menhan Prabowo minta semua pihak memperkuat mitigasi kebencanaan
Kamis, 16 Mei 2024 12:48 Wib
Prabowo menyerahkan bantuan bencana di Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 12:46 Wib
BNPB modifikasi cuaca mempercepat penanganan bencana di Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 4:55 Wib
Jokowi intensif monitor bencana banjir di Sumbar
Rabu, 15 Mei 2024 20:02 Wib
Penduduk Indonesia harus tingkatkan mitigasi bencana perubahan iklim
Rabu, 15 Mei 2024 16:30 Wib
BRIN: WWF ke-10 kolaborasi pengembangan inovasi air
Rabu, 15 Mei 2024 15:38 Wib
15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumbar
Rabu, 15 Mei 2024 11:08 Wib
PMI evakuasi-rehabilitasi lokasi bencana di Sumbar
Selasa, 14 Mei 2024 20:30 Wib