Kulon Progo (ANTARA) - Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan mitigasi guna mengantisipasi musibah tanah longsor seperti yang terjadi di Kelurahan/Desa Gerbosari.
Ni Made di Kulon Progo, Jumat, berharap adanya antisipasi untuk meminimalkan kejadian serupa, salah satunya dengan mitigasi kebencanaan, yaitu mengedukasi masyarakat, khususnya yang tinggal di lokasi rawan bencana longsor.
“Harapan kita tim bisa melakukan investigasi sejauh mana lokasi-lokasi rawan longsor lainnya supaya kemudian bisa dimitigasi, dalam artian kita mengedukasi masyarakat. Mereka bisa tinggal jika kondisi aman. Kalau kondisi membahayakan, bisa mengungsi ke tempat yang aman," kata Ni Made.
Ia juga berharap masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana dapat melakukan antisipasi dini. Hal ini untuk meminimalkan risiko bencana.
"Pihak kelurahan dan kapanewon bisa sesering mungkin memberikan informasi-informasi kepada masyarakatnya khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana. Menginformasikan juga kepada kami, agar mitigasi bisa dilakukan," katanya
Pada Jumat (5/1) Ni Made dan jajaran pejabat Pemkab Kulon Progo meninjau lokasi longsor di Samigaluh.
Selain di Samigaluh, peninjauan juga dilakukan ke Nanggulan, di mana ada beberapa rumah warga yang tertimpa pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang.
Selain meninjau langsung kondisi lokasi, kunjungan tersebut juga dalam rangka menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Ni Made menyampaikan bencana tanah longsor ini dimungkinkan akibat usia talut yang tidak sama antara bagian atas dengan di bawah, sehingga akhirnya jebol. Juga drainase talut yang sudah tidak kuat menampung air akibat hujan deras yang terjadi.
“Talut itu kan dibangunnya dua tahap ya. Paling awal dibangun yang bawah, sementara yang atas sekitar tahun 2018 (dibangun). Kalau yang di bawah terlihat sudah ada rongga-rongga, itu sebenarnya berbahaya," kata Ni Made.
Peninjauan titik kedua adalah di Nanggulan. Pj Bupati memberi dukungan kepada tiga orang warga yang rumahnya tertimpa pohon tumbang.
"Kami bekerja sama dengan Baznas yang memiliki program Aladin (Perbaikan Atap, Lantai Dinding). Meski dari ukuran belum memenuhi harapan warga terdampak, namun paling tidak ini perhatian kami," kata Ni Made.
Panewu Anom Kapanewon Samigaluh Christina Esti Winarni mengatakan di Kapanewon Samigaluh ada tujuh KK yang terdampak longsor di wilayahnya.
"Dari tujuh KK itu ada tujuh belas jiwa, dua di antaranya balita yang mengungsi di Kantor Kapanewon Samigaluh," kata Christina.