Pemkab Kulon Progo mencanangkan "Takmir Peduli Stunting" di Panjatan

id Kulon Progo,Stunting

Pemkab Kulon Progo mencanangkan "Takmir Peduli Stunting" di Panjatan

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti menyerahkan bantuan. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencanangkan program "Takmir Peduli Stunting" untuk percepatan penurunan kasus kekerdilan atau gagal tumbuh anak di wilayah Kapanewon Panjatan.

Panewu (Camat) Panjatan Jumarna di Kulon Progo, Senin, mengatakan pencanangan ini dilaksanakan mengingat prevalensi stunting di Kapanewon Panjatan sebesar 11,32 persen lebih besar dari angka kabupaten.

"Dilihat dari jumlah kasus tersebar di 11 kalurahan di Kapanewon Panjatan dengan 214 balita stunting," kata Jumarna.

Menurut dia masing-masing kalurahan juga sudah berupaya mengalokasikan anggaran untuk mendorong percepatan penurunan stunting di wilayahnya. Namun dengan keterbatasan anggaran yang ada, belum mampu dimaksimalkan seperti yang diharapkan.

"Tentu hal tersebut menjadi keprihatinan dan memicu kami di Tim Percepatan Penurunan Stunting Kapanewon Panjatan melakukan inovasi melibatkan lebih banyak pihak, termasuk dengan Takmir Peduli Stunting Kulon Progo atau kami singkat TAPE TUKU," kata Jumarna.

Ia mengatakan program ini terinspirasi dari keberadaan masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga diharapkan dapat menjadi kemaslahatan bagi warga sekitarnya. Masjid melalui peran zakat, infaq dan sodakoh yang dikelola takmir dapat mengambil peran lebih lagi dalam penanganan stunting.

Setiap takmir dapat memberikan bantuan asupan gizi kepada anak minimal satu telur setiap hari melalui koordinasi dengan posyandu di masing-masing kalurahan.

"Di Kapanewon Panjatan ada 90 masjid. Harapan kami keterlibatan takmir ini menjadi syiar yang kuat bahwa masjid peduli pada kesejahteraan jamaah untuk membentuk generasi Islami yang sehat, cerdas, soleh dan soleha," katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengapresiasi dan berharap inovasi ini mampu mendorong lagi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kulon Progo.
 
Namun demikian dia juga mengingatkan tidak hanya sekedar fokus pada penanganan stunting pada balita, tetapi juga perlu perhatian lebih juga pada calon pengantin.

"Tujuan dan sasarannya itu sudah tepat, namun memang kita tidak hanya bicara di balita, karena potensi stunting itu dari calon pengantin. Kalau calonnya kurang sehat ada indikasi nanti kalau kemudian menikah, mengandung nanti bayinya stunting," jelasnya.

Ni Made juga berharap dukungan berbagai pihak karena penurunan stunting merupakan tugas bersama. Semua pihak diharapkan mendukung program percepatan penurunan stunting sesuai bidangnya masing-masing.