DKPP Bantul salurkan bantuan 88 alat mesin pertanian untuk kelompok tani

id Alat mesin pertanian ,Bantuan pertanian ,Mekanisasi pertanian

DKPP Bantul salurkan bantuan 88 alat mesin pertanian untuk kelompok tani

Penyerahan combine harvester atau mesin pemanen padi secara simbolis kepada kelompok tani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa (6/2/2024) (ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan alat mesin pertanian sebanyak 88 unit kepada para kelompok tani daerah ini sepanjang 2023.

"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi petani Bantul sehingga bisa mengatasi masalah tenaga kerja yang semakin sepuh (tua), karena dengan mekanisasi pertanian semua kegiatan pertanian bisa berjalan dengan baik," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, sebanyak 88 unit alat mesin pertanian itu diantaranya combine harvester berukuran besar sebanyak delapan unit, dua unit kecil, power trasher 22 unit, cultivator 12 unit, traktor 14 unit, sprayer 17 unit dan berbagai jenis alat mesin lainnya.

Dia mengatakan, untuk combine harvester atau mesin pemanen padi secara simbolis telah diserahkan kepada para kelompok tani Kabupaten Bantul oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada Selasa (6/2/2024).

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, terdapat tiga masalah yang dihadapi petani di Kabupaten Bantul, yaitu  irigasi, mekanisasi pertanian, dan pupuk. Masalah itu akan terus diatasi dan diselesaikan satu per satu.

Dia mengatakan, salah satu tantangan sumber daya manusia di bidang pertanian di Kabupaten Bantul lainnya adalah regenerasi dan tentang ketersediaan tenaga manusia, sehingga solusinya adalah mekanisasi atau pemanfaatan alat mesin pertanian.

Oleh karena itu, kata dia, dengan digunakannya alat pertanian ini diharapkan mampu mengatasi kelangkaan sumber daya manusia dan menghasilkan efisiensi pengembangan budidaya pertanian terutama tanaman pangan.

"Memang hari ini sektor pertanian belum diminati oleh anak-anak muda kita. Tapi kita yakin pada saatnya nanti mereka akan tertarik karena ada modernisasi dan mekanisasi pertanian ini," katanya.