Pondok pesantren harus memiliki guru bimbingan konseling

id Jambi,Pemprov Jambi,Al Haris,ponpes guru BK

Pondok pesantren harus memiliki guru bimbingan konseling

Gubernur Jambi Al Haris. (ANTARA/Ho-Diskominfo Jambi)

Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Al Haris meminta setiap pondok pesantren harus memiliki guru bimbingan konseling menyusul kasus kematian santri bernama Airul Harahap (13) oleh kedua seniornya AR (15) dan RD (14) yang kasusnya ditangani kepolisian, agar kasusnya tidak terulang lagi.

“Saya tidak menyangka kejadian kriminalitas seperti itu terjadi di lingkup pondok pesantren, maka ke depan setiap pondok pesantren atau ponpes harus ada guru Bimbingan Konseling (BK), untuk mengantisipasi adanya kejadian seperti itu lagi,” kata Al Haris, di Jambi Sabtu.

Untuk kasus santri ini sekarang sudah ditangani pihak kepolisian dan sudah ada pelaku atau tersangkanya.

“Kita prihatin melihat ada santri yang tega menghabisi nyawa temannya sendiri dan ini yang mesti kita segera ubah lagi sistem pendidikan santri di Ponpes di Jambi ini," kata Al Haris lagi.

Dalam keterangan polisi, Airul Harahap (13) tewas di tangan kedua seniornya di lantai tiga asrama Ponpes Raudhatul Mujawwidin pada 14 November 2023 lalu. Airul tewas dianiaya dengan cara dipukul menggunakan kayu hingga tewas.

Setelah digelar perkara dan rekonstruksi oleh kepolisian akhirnya diketahui, tewasnya Ainul itu akibat persoalan hutang piutang sebesar Rp10 ribu antara pelaku dan korban. Kedua pelaku sempat merekayasa kematian Ainul seolah tersengat listrik hingga akhirnya terbongkar karena dipukul.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024