Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengoptimalkan dua Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di kawasan selatan untuk antisipasi penumpukan sampah di objek wisata pantai saat libur Lebaran 2024.
Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan Dinas Pariwisata memprediksi kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2024 ke wilayah itu mencapai 136.206 orang, sehingga akan berdampak pada volume sampah di objek wisata, khususnya wisata pantai.
"Kami mengoptimalkan dua TPS 3R di kawasan selatan yakni TPS 3R di Kalurahan Kemadang, dan Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, untuk mengantisipasi peningkatan volume sampah saat libur Lebaran nanti," kata Harry.
Ia mengatakan total volume sampah di kawasan pantai mencapai 126,54 ton selama periode Januari-Februari 2024. Per hari, kata dia, volume sampah di kawasan tersebut mencapai 2,145 ton.
"Pada libur Lebaran ini kami siap siaga menangani timbulan sampah di kawasan objek wisata pantai. Kami juga tetap memonitor dan mengangkut sampah tersebut ke TPS sekitar," katanya.
Harry mengatakan TPS 3R di Kemadang dan Tepus dikelola secara mandiri oleh masyarakat itu dapat membantu pengelolaan sampah selama libur Lebaran. TPS 3R tersebut memang tidak khusus mengelola sampah di kawasan wisata pantai, tetapi sampah di kawasan tersebut menjadi prioritas untuk ditangani.
Dua TPS 3R tersebut telah dibuka pada awal tahun ini. Dengan adanya TPS 3R tersebut diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengolah sampah.
“TPS 3R ini kita alokasikan, kita sediakan, dikelola oleh masyarakat secara mandiri melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau kalurahan tersebut untuk penanganan, pengelolaan sampah yang bersumber dari kegiatan pariwisata, khususnya yang berada di kawasan pesisir," katanya.
Harry mengatakan Pemkab Gunungkidul juga telah membebaskan lahan untuk TPST di Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari. DLH sudah menyusun proposal rencana detail teknis (DED) dan sudah diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pembangunan dan peralatannya.
"Kami berharap KLHK mengalokasikan anggaran untuk TPS Banjarejo yang diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di kawasan objek wisata," katanya.