Sleman (ANTARA) - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sendangsari, Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai beroperasi mengolah sampah produksi rumah tangga menjadi "Refuse Derived Fuel" (RDF) atau bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
"Sejak awal bulan lalu sudah mulai memproduksi RDF, sama seperti di TPST Tamanmartani Kalasan," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Junaidi di Sleman, Kamis.
Menurut dia, nantinya RDF ini akan dikirim ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebagai bahan bakar alternatif, sesuai dengan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT SBI.
"TPST Tamanmartani sudah melakukan pengiriman RDF ke PT SBI, nantinya dari sini (TPST Sendangsari) juga akan dikirim ke PT SBI," katanya.
Baca juga: Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sleman telah menjalin kerjasama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) dalam pengelolaan sampah.
Sampah rumah tangga di Kabupaten Sleman diolah menjadi RDF atau bahan bakar alternatif pengganti batu bara di TPST dan dikirim ke PT SBI.
Menurut dia, meskipun TPST Sendangsari sudah mulai beroperasi, namun untuk rata-rata besaran sampah yang dapat diolah memang belum maksimal.
"Namun, yang jelas kegiatan pengelolaan sampah di TPST Sendangsari sudah hampir sama dengan TPST Tamanmartani yang mampu untuk mengolah sampah menjadi RDF. Dari 2 April kemarin sudah mulai mengolah, meski baru sedikit," katanya.
Ia mengatakan operasional TPST Sendangsari, sebenarnya untuk berbagai kegiatannya masih dalam taraf uji coba pengolahan sampah.
"Uji coba yang dimaksud adalah mengoperasionalkan alat pengolah sampah dan pekerja," katanya.
Junaidi mengatakan, pengolahan sampah di TPST Sendangsari memang belum mampu beroperasi secara optimal, karena untuk pekerja juga masih dilakukan pelatihan karena merupakan SDM baru.
"Baik tenaga operasional maupun peralatannya kan masih baru, sehingga masih butuh proses penyesuaian," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Epiphana Kristyani mengatakan, pihaknya terus berupaya segera membangun dan mengoperasionalkan TPST di wilayah Sleman karena TPA Piyungan, Kabupaten Bantul akan ditutup secara total pada pertengahan April ini.
"Untuk itu kami berharap agar semua pihak bisa ikut berpartisipasi. Karena jika masalah sampah hanya dibebankan kepada pemerintah tentu tidak akan selesai secara optimal," katanya.
Menurut dia, ada sekitar 120 ton sampah di Sleman yang belum bisa dikelola meski TPST Tamanmartani dan TPST Sendangsari sudah beroperasi secara penuh.
"Untuk itu kami juga bekerja sama dengan UPN Veteran, sebab lembaga pendidikan tersebut bisa memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah menjadi RDF
Berita Lainnya
Liga 1: PSS Sleman lolos degradasi usai gulung Persib Bandung
Rabu, 1 Mei 2024 1:14 Wib
Liga 1: Rans Nusantara FC terdegradasi ke Liga 2
Selasa, 30 April 2024 19:49 Wib
Dispar Sleman tekankan pentingnya kerja sama pelaku pariwisata kembangkan potensi
Selasa, 30 April 2024 15:39 Wib
DP3 Sleman-KWT Pari Merapi Sembada selenggarakan bazar produk pertanian unggulan
Senin, 29 April 2024 15:12 Wib
Sleman gelar lomba cipta tari peringati Hari Tari Internasional
Sabtu, 27 April 2024 18:11 Wib
Digelar lomba tari kreasi Piala Bupati Sleman di Desa wisata Palgading
Sabtu, 27 April 2024 18:10 Wib
Sleman mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat
Sabtu, 27 April 2024 12:52 Wib
160 PNS Pemkab Sleman menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya
Jumat, 26 April 2024 19:05 Wib