3.660 warga Palestina menjadi tahanan administratif di Israel

id palestina,israel,tahanan administratif,komisi urusan tahanan,hak asasi manusia

3.660 warga Palestina menjadi tahanan administratif di Israel

Pemandangan Penjara Ofer Israel. (Mostafa Alkharouf - Anadolu Agency)

Ramallah, Palestina (ANTARA) - Lebih dari 3.660 warga Palestina ditahan dengan alasan administratif di penjara-penjara Israel, jumlah tertinggi sejak 1967, kata kelompok hak asasi narapidana pada Selasa.

Penahanan administratif adalah pemenjaraan berdasarkan perintah militer Israel tanpa tuntutan yang diajukan, berlangsung selama enam bulan dan dapat diperpanjang.

"Terhitung sejak awal April, lebih dari 3.660 warga Palestina di tahan dengan alasan administratif di penjara pendudukan Israel, menandai 200 hari sejak berlangsungnya agresi di Gaza," kata pernyataan bersama Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa "tahanan berjumlah sekitar 1.320 sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober."

Jumlah warga Palestina yang menjalani penahanan administratif saat ini adalah "yang tertinggi sejak 1967 dan sejak institusi hak asasi manusia mulai mendokumentasikan data mengenai tahanan administratif selama tahun-tahun gerakan perlawanan Palestina -- Intifada (Pertama) pada 1987," kata Amani Sarahneh, koordinator media Prisoners Club kepada Anadolu.

"Diantara para tahanan tersebut terdapat 22 wanita dan lebih dari 40 anak-anak," tambah pernyataan itu.



Pernyataan itu juga mencatat bahwa "jumlah perintah penahanan administratif baru atau yang diperbarui yang dikeluarkan setelah 7 Oktober mencapai 5.210."

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 3.660 warga Palestina jadi tahanan administratif di Israel
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024