Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerbitkan buku "Pesona Wisata Bumi Sembada" dan meluncurkan Prangko seri penanda kota "Buk Renteng" untuk mempromosikan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sleman.
"Penerbitan buku Pesona Wisata Bumi Sembada ini dimaksudkan untuk mempromosikan ragam destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Senin.
Menurut dia, dalam buku tersebut disajikan ragam destinasi wisata unggulan Kabupaten Sleman seperti wisata alam, wisata budaya, wisata petualangan, sport tourism, edu-tourism, wisata kuliner dan cindera mata.
"Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan pengenalan beragam destinasi wisata diatas kepada masyarakat umumnya, dan calon wisatawan pada khususnya," katanya.
Baca juga: Dispar Sleman tekankan pentingnya kerja sama pelaku pariwisata kembangkan potensi
Ia mengatakan, sektor pariwisata telah berkembang di Kabupaten Sleman, terlihat dari kontribusi sektor pariwisata yang semakin meningkat selama 108 tahun Kabupaten Sleman berdiri.
"Data 2023 menunjukkan bahwa sektor pariwisata memberi kontribusi tidak kurang dari 30 persen pembentukan pendapatan asli daerah (PAD), yang mana penerimaan pajak (pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan) menyumbang tidak kurang dari 97 persen," katanya.
Ishadi mengatakan, upaya mengenalkan dan mempromosikan potensi dan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman terus dilaksanakan melalui berbagai media dan beragam cara.
Salah satunya sebagai bentuk mangayubagya Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mempersembahkan Buku Pesona Wisata Bumi Sembada dan Prangko seri penanda kota Buk Renteng.
"Buku ini akan didistribusikan kepada tamu undangan pada saat Upacara Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, instansi dan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, pelaku usaha pariwisata, dan stakeholder pariwisata lainnya," katanya.
Baca juga: Sleman mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat
Ia mengatakan, peluncuran prangko seri penanda kota, Buk Renteng (Prangko Buk Renteng) merupakan upaya Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman untuk lebih mengenalkan Buk Renteng atau Selokan Van Der Wijck khususnya dan kawasan barat Kabupaten Sleman pada umumnya kepada masyarakat, termasuk wisatawan baik wisatawan nusantara bahkan wisatawan mancanegara.
"Hal ini mengingat jangkauan prangko yang bisa menembus batas waktu dan batas negara," katanya.
Prangko Buk Renteng, kata dia, merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, PT Pos Indonesia, dan Komunitas Filateli Indonesia.
Buk Renteng merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan Bupati Sleman melalui Keputusan Nomor 72.4/Kep.KDH/A/2022, terletak di Dusun Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel.
"Bangunan yang dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa ini memiliki peran penting menjamin irigasi di salah satu lumbung pangan Daerah Istimewa Yogyakarta," katanya.
Prangko yang dijual dengan harga Rp3.500 ini sudah mulai dapat dibeli di Kantor Pos terdekat bersamaan dengan Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinas Pariwisata Sleman terbitkan buku "Pesona Wisata Bumi Sembada"