Dinas Pertanian Kulon Progo mengintensifkan sosialisasi pangan beragam

id Konsumsi pangan beragam,Kulon Progo

Dinas Pertanian Kulon Progo mengintensifkan sosialisasi pangan beragam

Tim melaksanakan pengawasan pangan di Pasar Rakyat Wates, Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengintensifkan sosialisasi konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman, untuk peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan pasal 60 menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah (pemda) berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

"Upaya peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang," kata Drajad.

Ia mengatakan sosialisasi B2SA ini melibatkan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kulon Progo, Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mendapatkan fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) maupun Lumbung Mataraman.

Kegiatan itu bertujuan untuk mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk mengonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang serta mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA, khususnya dengan pemanfaatan pangan lokal bagi masyarakat Kulon Progo.

"B2SA adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan," katanya.

Menurut Drajad, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif, dibutuhkan berbagai jenis zat gizi yang bersumber dari makanan yang dikonsumsi.

Dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam, kata dia, kekurangan zat gizi pada jenis makanan tertentu dapat dilengkapi oleh zat gizi dari makanan yang lain sehingga tubuh memperoleh gizi seimbang.

"Sehingga perlu adanya upaya penganekaragaman pangan," katanya.

Dari sisi ketersediaan, lanjut Drajad, upaya tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan pilihan pangan yang lebih beragam melalui pengembangan sumber daya lokal dengan memanfaatkan potensi pangan lokal di Kulon Progo melalui Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan (Gempar) sesuai dengan Instruksi Bupati Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2021.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok dan batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak," katanya.