Pemkab Kulon Progo didorong mencegah stunting sejak calon ibu

id Stunting,Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo didorong mencegah stunting sejak calon ibu

Pemberian makanan bergizi bagi balita di Kulon Progo. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melaksanakan pencegahan dini stunting sejak dini, dari remaja atau calon ibu, agar tidak melahirkan generasi tengkes.

"Stunting itu pencegahannya tidak pada anaknya, tapi pada ibu waktu hamil, dan jauh lagi waktu anak-anak remaja," kata Wakil Ketua TP PKK DIY Gusti Putri di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan penurunan angka stunting masih perlu terus ditingkatkan, salah satunya memperbanyak sosialisasi secara masif kepada masyarakat, keluarga, dan generasi muda pada khususnya, dalam mempersiapkan rumah tangga dan menjaga kesehatan diri untuk menghindari kelahiran anak yang stunting.

"Itu yang menjadikan kita harus bersama-sama, bekerja sama dengan semangat yang tinggi untuk mencegah stunting," katanya.

Gusti Putri juga mendorong perbaikan pencatatan data stunting secara akurat agar nantinya didapatkan angka yang akurat sehingga penanganan stunting dapat dilakukan secara tepat.

"Pencatatan yang akurat menjadi acuan kebijakan penanganan stunting," katanya.

Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi mengatakan dengan berbagai program yang telah dijalankan pemkab setempat, angka stunting di daerah itu mengalami penurunan dari 16,38 persen pada 2017 menjadi 9,49 persen pada 2022.

"Gambaran stunting pada balita di Kabupaten Kulon Progo dari hasil Pemantauan Status Gizi, Tahun 2022 persentase balita stunting di Kabupaten Kulon Progo ada 9,49 persen atau 2057 balita," kata dia.

Selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, menurut dia, percepatan penurunan angka stunting diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen dan visi kepemimpinan serta kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah, dan multi sektor.

"Penurunan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, yang harus dimulai dari pemenuhan prasyarat pendukung. Melalui Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta ke-212 ini, marilah kita semua berkomitmen bahwa persoalan stunting ini adalah persoalan kita bersama," kata Siwi.