Akademisi sebut RI miliki spesimen untuk penelitian molekuler

id penelitian molekuler,biologi molekuler,Universitas Indonesia,UI

Akademisi sebut RI miliki spesimen untuk penelitian molekuler

Kepala Fasilitas Inti Biologi Molekuler dan Proteomik (MBPCF) Universitas Indonesia (UI) Septelia Inawati Wanandi dalam gelar wicara bertajuk “Menggali Potensi Riset Indonesia: Pembelajaran dari Genomics and Science Dojo” di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pada Jumat (21/6/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Fasilitas Inti Biologi Molekuler dan Proteomik (MBPCF) Universitas Indonesia (UI) Septelia Inawati Wanandi mengatakan Indonesia memiliki spesimen yang kaya dan beragam untuk penelitian molekuler, yang mesti dimanfaatkan secara maksimal di dalam negeri dan tidak dijual ke luar negeri.

“Jadi penelitian molekuler bisa dikembangkan di Indonesia dengan menggunakan sampel atau spesimen yang mengangkat sumber daya di Indonesia dan keanekaragamannya. Kita dari barat ke timur sangat kaya, nah itu yang menarik buat periset di luar," kata dosen yang akrab dipanggil Ina ini di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, ia selalu mengingatkan kepada periset Indonesia, terutama periset muda, harus menjaga itu, jangan sampai dijual.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki keragaman morfologi (susunan makhluk hidup) yang sangat variatif, mulai dari manusia, hewan, alam, tumbuhan, hingga mikroorganisme yang secara spesifik hanya hidup di Indonesia.

“Saya selalu ingatkan kepada teman-teman periset Indonesia, terutama periset muda, kita harus jaga itu, karena secara teknologi kita mungkin kalah dengan luar negeri, kita masih merambat ke situ, nah tetapi kita punya kekayaan, jadi itu jangan sampai dijual,” ujar dia.

Ina mengemukakan pentingnya kolaborasi dengan para periset di luar negeri, tetapi tetap menjaga agar spesimen atau bahan mentah, misalnya sampel darah tetap dijaga di dalam negeri, karena dengan spesimen tersebut, bisa muncul begitu banyak penelitian yang dapat dikembangkan.



“Seringkali, dokter itu senang kalau pasiennya dibawa ke luar negeri, pengobatannya di sana, tetapi dari sampel darah atau jaringan yang diambil, bukan hanya terapi pengobatan saja yang bisa dilakukan, tetapi bisa dilakukan 1.001 macam penelitian lain yang nantinya mungkin bagi dokter atau peneliti yang membawanya tidak mendapatkan porsi itu (apabila dijual),” paparnya



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi UI: Indonesia punya spesimen kaya untuk penelitian molekuler
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024