Lebanon dan Israel diminta redakan ketegangan di perbatasan

id Jerman, Lebanon, Israel, Perbatasan

Lebanon dan Israel diminta redakan ketegangan di perbatasan

Warga memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Al-Habbariyah, Lebanon, (27/3/2024). Sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka pada Rabu (27/3) akibat serangan Israel terhadap sebuah pusat bantuan dan kedaruratan di Lebanon selatan, kata sejumlah narasumber militer Lebanon kepada Xinhua. ANTARA FOTO/Xinhua/Taher Abu Hamdan/aww.

Beirut (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Selasa (25/6)  meminta Lebanon dan Israel untuk meredakan ketegangan di perbatasan antara kedua pihak.

"Situasi di sepanjang Garis Biru (perbatasan antara Israel dan Lebanon) sangat sensitif dan berisiko... Harus ada kerja sama dari semua pihak untuk meredakan ketegangan," kata Baerbock saat bertemu Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Beirut.

Menlu Jerman tersebut menyerukan pencapaian "gencatan senjata di Jalur Gaza, yang pada gilirannya akan berdampak pada gencatan senjata di Lebanon selatan."

Sementara itu, PM Mikati mengatakan kunjungan menteri Jerman itu ke Lebanon --ketiga kalinya dalam beberapa bulan--  "menunjukkan minat besar Jerman  pada Lebanon, stabilitasnya, dan perlunya menghindari risiko."

"Pendekatan utama untuk memulihkan ketenangan di Lebanon selatan bergantung pada penghentian agresi Israel yang telah berlangsung selama beberapa bulan dan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701," kata Mikati.


Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jerman minta Lebanon, Israel redakan ketegangan di perbatasan