Surabaya (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur menelusuri dugaan pungutan liar dalam proses pengajuan jabatan guru besar yang dilakukan asesor atau tim penilai angka kredit (PAK) nasional bersama oknum di internal instansi tersebut.
"Menyikapi informasi yang belakangan ini santer diberitakan terkait dugaan pungli dalam layanan pengajuan jabatan guru besar, maka kami di LLDIKTI VII Jatim akan melakukan penelusuran internal secara komprehensif untuk mencari tahu siapa oknum yang bermain di dalamnya," kata Kepala LLDIKTI VII Jatim Prof Dyah Sawitri dihubungi di Surabaya, Sabtu.
Di samping itu, LLDIKTI VII juga siap bekerja sama dan membuka diri apabila inspektorat turut serta dalam melakukan penyelidikan.
LLDIKTI VII Jatim sebagai lembaga pendidikan terus berkomitmen untuk menjunjung tinggi integritas. Sebab, saat ini pihaknya sedang dalam pembangunan Zona Integritas (ZI) agar terwujud wilayah bebas korupsi dan birokrasi bersih melayani
Prof Dyah menegaskan seluruh layanan akademik di LLDIKTI VII Jatim tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis, sehingga dirinya mengimbau kepada insan akademis agar tak keliru dalam menangkap informasi yang berseliweran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LLDIKTI VII Jatim telusuri dugaan jual-beli jabatan guru besar
Berita Lainnya
Anggota Komisi VII minta penghapusan DAK pariwisata ditimbang lagi
Kamis, 21 November 2024 5:30 Wib
Komisi VII apresiasi Prabowo melarang pejabat pakai mobil mewah impor
Selasa, 29 Oktober 2024 11:51 Wib
Hadiri Muktamar VII KBPII, Komisaris Utama Ethos sampaikan pesan untuk pebisnis muda
Rabu, 18 September 2024 0:04 Wib
Kesenian sekitar Gunung Slamet tampil di Festival Gunung Slamet VII tarik wisatawan
Sabtu, 13 Juli 2024 19:25 Wib
Rumah pengguna listrik subsidi di Indonesia ditempeli stiker
Selasa, 4 Juni 2024 1:03 Wib
Indira, anak eks Mentan SYL, bukan Anggota Komisi VII DPR RI
Kamis, 30 Mei 2024 17:36 Wib
Pasokan BBM selama Ramadhan hingga Idul Fitri dijaga penuhi konsumen
Sabtu, 9 Maret 2024 8:38 Wib
Diintensifkan, evakuasi delapan penambang terjebak
Senin, 31 Juli 2023 1:04 Wib