Pemkab Kulon Progo dan swasta tanam 10 ribu mangrove di Pantai Pasir Mendit
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan pihak swasta menanam 10.000 pohon mangrove dan melepas 225 tukik di kawasan Pantai Pasir Mendit, Kalurahan Jangkaran dalam rangka penguatan fungsi kawasan dan konservasi keanekaragaman hayati.
"Kegiatan ini tidak hanya sekedar simbolis, tapi langkah kongkret untuk melindungi ekosistem yang sangat vital," kata Sekda Kulon Progo Triyono di sela-sela penanaman mangrove di Pasir Mendit, Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan saat ini khususnya kawasan pantai selatan telah mengalami abrasi yang cukup memprihatinkan, maka kegiatan CSR ini dinilai cukup penting dalam penanganan abrasi serta pelestarian ekosistem yang ada.
"Mudah-mudahan dengan penanaman 10.000 mangrove ini kita berupaya mengembalikan ekologi dan menjaga vegetasi," katanya.
Ia berharap melalui usaha ini, hasilnya dapat dipetik oleh anak cucu di masa yang akan datang. "Sehingga kita wajib menjaga, merawat, serta melestarikan agar keanekaragaman bumi ini terus lestari," katanya.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dari program Corporate Social Responsbillity (CSR) antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan pihak swasta yaitu PT. Akashi Wahana Indonesia (AWI), PT. GS Battery, dan PT. DDMI (Daihatsu Drivetrain Manufacturing Indonesia).
Presiden Direktur PT. AWI Naboru Matsumoto mengatakan program CSR ini selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang ke-14 dari 17 tujuan dan 169 target.
Tujuan kali ini mencakup SDGs ke-14 yaitu menjaga kehidupan di bawah air.
"Yaitu untuk mencapai dunia yang lebih baik dan berkelanjutan di tingkat global tahun 2030 dengan tujuan atau komitmen untuk tidak meninggalkan satu orang pun pada bumi ini," kata Naboru.
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari PT. GS Battery Yunita Rahayuningsih, dan Presiden Diretur PT. DDMI Yasushi Ueno. Mereka sepakat bahwa kegiatan ini adalah upaya dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan khususnya pada lingkungan hidup perairan.
Selama tahun 2024 sebanyak 70 ekor penyu sudah bertelur di sepanjang pantai Kulon Progo, masyarakat diharapkan peduli terhadap hal ini serta menjaga kelestarian penyu.
"Selanjutnya, sebanyak 10.000 pohon mangrove ini akan di tanam di sepanjang kawasan hutan mangrove Pantai Pasir Mendit agar menjadi benteng pertahanan pesisir selatan Kulon Progo dari abrasi laut," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Kulon Progo dan swasta tanam 10 ribu mangrove di Pasir Mendit
"Kegiatan ini tidak hanya sekedar simbolis, tapi langkah kongkret untuk melindungi ekosistem yang sangat vital," kata Sekda Kulon Progo Triyono di sela-sela penanaman mangrove di Pasir Mendit, Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan saat ini khususnya kawasan pantai selatan telah mengalami abrasi yang cukup memprihatinkan, maka kegiatan CSR ini dinilai cukup penting dalam penanganan abrasi serta pelestarian ekosistem yang ada.
"Mudah-mudahan dengan penanaman 10.000 mangrove ini kita berupaya mengembalikan ekologi dan menjaga vegetasi," katanya.
Ia berharap melalui usaha ini, hasilnya dapat dipetik oleh anak cucu di masa yang akan datang. "Sehingga kita wajib menjaga, merawat, serta melestarikan agar keanekaragaman bumi ini terus lestari," katanya.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dari program Corporate Social Responsbillity (CSR) antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan pihak swasta yaitu PT. Akashi Wahana Indonesia (AWI), PT. GS Battery, dan PT. DDMI (Daihatsu Drivetrain Manufacturing Indonesia).
Presiden Direktur PT. AWI Naboru Matsumoto mengatakan program CSR ini selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang ke-14 dari 17 tujuan dan 169 target.
Tujuan kali ini mencakup SDGs ke-14 yaitu menjaga kehidupan di bawah air.
"Yaitu untuk mencapai dunia yang lebih baik dan berkelanjutan di tingkat global tahun 2030 dengan tujuan atau komitmen untuk tidak meninggalkan satu orang pun pada bumi ini," kata Naboru.
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari PT. GS Battery Yunita Rahayuningsih, dan Presiden Diretur PT. DDMI Yasushi Ueno. Mereka sepakat bahwa kegiatan ini adalah upaya dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan khususnya pada lingkungan hidup perairan.
Selama tahun 2024 sebanyak 70 ekor penyu sudah bertelur di sepanjang pantai Kulon Progo, masyarakat diharapkan peduli terhadap hal ini serta menjaga kelestarian penyu.
"Selanjutnya, sebanyak 10.000 pohon mangrove ini akan di tanam di sepanjang kawasan hutan mangrove Pantai Pasir Mendit agar menjadi benteng pertahanan pesisir selatan Kulon Progo dari abrasi laut," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Kulon Progo dan swasta tanam 10 ribu mangrove di Pasir Mendit