Astra bakal rilis 3 mobil listrik baru

id PT Astra International Tbk,Astra International,ASII,mobil listrik,electric vehicle,EV,kendaraan listrik,motor listrik

Astra bakal rilis 3 mobil listrik baru

Corporate Secretary PT United Tractors Tbk (UNTR) Sara K Loebis bersama Direktur PT Astra Otoparts (AUTO) Sophie Handili dan Direktur PT Astra Graphia Tbk (ASGR) dalam Media Day Astra di Menara Astra, Jakarta, Rabu (18/09/2024). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Jakarta (ANTARA) - PT Astra International Tbk (ASII) akan meluncurkan tiga mobil listrik atau electric vehicle (EV) dalam dua tahun ke depan di tengah ketatnya persaingan dengan merek dan model baru dari China.

Head of Corporate Investor Relations ASII Tira Ardianti menjelaskan alasan banyaknya pemain kendaraan baru dari China masuk ke Indonesia, salah satunya dipengaruhi oleh adanya insentif dari pemerintah untuk menarik pemain otomotif tersebut.

"Astra akan terus memperkenalkan produk elektrifikasi, dalam dua tahun ke depan paling tidak ada tiga mobil battery EV yang akan diperkenalkan, dan produk-produk hybrid. Harapannya bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi, kita bisa memperkenalkan produk yang memenuhi keinginan masyarakat Indonesia," ujar Tira dalam Media Day di Menara Astra Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan ASII memiliki ekosistem bisnis yang lengkap, mulai dari penjualan mobil baru dan bekas, penyediaan spare part, asuransi, sektor keuangan, sehingga akan mendukung untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.

"Astra dengan ekosistem yang kami punya seperti pembiayaan, membantu pelanggan yang ingin pembiayaan, ditunjang network, jaringan yang luas, sehingga mendekatkan kami ke konsumen, sehingga konsumen bisa merasa dekat," ujar Tira.

Di sisi lain, Ia mengatakan bahwa ASII masih memimpin sektor kendaraan berbahan bakar minyak atau Internal Combustion Engine (ICE) di tengah mulai maraknya produksi mobil listrik.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Astra akan rilis 3 mobil listrik baru di tengah persaingan dari China