Kulon Progo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi sebanyak tiga tangki untuk delapan sampai sembilan titik per hari meski sudah hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Taufik Prihadi di Kulon Progo, Minggu, mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebab BMKG memperkirakan musim hujan baru masuk wilayah Kulon Progo pada dasarian kedua Oktober.
"Ada beberapa wilayah di Kulon Progo yang mulai diguyur hujan. Namun curah hujannya masih bersifat rendah dengan sebaran yang belum merata. Tetapi kami masih menyalurkan air bersih ke masyarakat sesuai permintaan," kata Taufik Prihadi.
Ia mengatakan Status Tanggap Darurat Kekeringan di Kulon Progo berlaku sejak 24 hingga 30 September 2024. Pihaknya tengah mempertimbangkan perpanjangan status tersebut.
"Saat ini, kami sedang mengkaji perpanjangan Status Tanggap Darurat Kekeringan tersebut," katanya.
Taufik mengakui meski sudah mulai hujan, debitnya belum mampu sepenuhnya mencukupi kebutuhan air bersih warga.
Setidaknya ada enam kapanewon (kecamatan) di Kulon Progo yang terdampak kekeringan pada kemarau tahun ini. Antara lain, Kapanewon Girimulyo, Samigaluh, Kokap, Kalibawang, Nanggulan, dan Pengasih.
"Kami masih terus bersiaga dalam mendistribusikan air bersih ke masyarakat," katanya.
BPBD Kulon Progo turut berkoordinasi dengan jaringan relawan untuk melaporkan daerah yang membutuhkan air bersih.
"Termasuk dengan berbagai instansi hingga swasta yang hendak membantu proses dropping air bersih," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kulon Progo Triyono mengatakan penanganan kekeringan mengandalkan pos belanja tidak terduga (BTT) dari APBD. Namun diperlukan Status Tanggap Darurat Kekeringan agar bisa mengaksesnya.
"Tanpa ada status tersebut, maka BTT tidak bisa diakses," kata.
Pemanfaatan BTT untuk penanganan kekeringan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Dana BTT masih sangat mencukupi untuk dropping air bersih," katanya.
Berita Lainnya
Sleman tambah sumber air balai benih ikan tingkatkan produksi
Rabu, 20 November 2024 19:34 Wib
Retno Marsudi mendesak dunia bekerja makin keras tangani isu air global
Kamis, 7 November 2024 9:53 Wib
Retno Marsudi resmi menjadi utusan khusus Sekjen PBB untuk air
Jumat, 1 November 2024 10:29 Wib
Pemkab Kulon Progo meresmikan pamsimas guna atasi krisis air
Rabu, 30 Oktober 2024 18:18 Wib
Organisasi Kesehatan PAFI berikan tips dan manfaat mengonsumsi air kelapa muda setiap hari
Minggu, 27 Oktober 2024 18:17 Wib
Sleman terus distribusikan air bersih di wilayah kekeringan
Minggu, 27 Oktober 2024 15:06 Wib
Organisasi Kesehatan PAFI membagikan manfaat dari memperbanyak konsumsi air putih setiap hari
Sabtu, 26 Oktober 2024 14:36 Wib
Resan Gunungkidul galakkan penghijauan seputar telaga menjaga sumber air
Jumat, 25 Oktober 2024 21:53 Wib