Bantul lakukan uji coba program makan siang bergizi di beberapa sekolah

id Pemkab Bantul ,Makan siang ,Gizi anak

Bantul lakukan uji coba program makan siang bergizi di beberapa sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng pihak ketiga telah melakukan uji coba program makan siang bergizi di beberapa sekolah baik tingkat pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar.

"Untuk mempersiapkan program makan siang bergizi di Kabupaten Bantul ini sudah dilakukan uji coba di SD Tlogo, SD Ngebel, dan beberapa TK dan PAUD yang ada di wilayah Kecamatan Kasihan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Ahad.

Menurut dia, dalam uji coba makan siang bergizi program Presiden Prabowo Subianto tersebut, penyedia makanan dilakukan oleh katering yang layak dan memenuhi persyaratan berdasarkan hasil penilaian pihak ketiga yang digandeng pemerintah daerah tersebut.

"Uji coba program makan siang bergizi kemarin total melibatkan sekitar 500an anak di lima titik sekolah itu. Dan kemarin sudah ada beberapa evaluasi yang nanti mungkin bisa menjadi masukan bagi pemerintah tentang program makan siang bergizi seperti apa," katanya.

Dia mengatakan, dari hasil evaluasi uji coba program makan siang bergizi tersebut diantaranya ada sebagian anak yang tidak suka konsumsi sayur sayuran, kemudian ada sebagian anak yang tidak suka minum susu.

"Sehingga memang perlu pembiasaan nantinya, sehingga di dalam kegiatan kegiatan itu nanti perlu dipersiapkan mungkin pra kondisi terhadap anak anak kita yang ada di Bantul, tetapi secara umum uji coba kemarin itu bagus," katanya.

Dia juga mengatakan terhadap anak sekolah yang alergi pada makanan tertentu nantinya juga ada evaluasi untuk dicarikan solusinya, akan tetapi dalam uji coba program makan siang bergizi lalu tidak ditemukan kondisi tidak baik pada kesehatan anak.

"Cuma tidak suka, karena tidak terbiasa minum susu, tidak terbiasa makan sayur, padahal sayur dan buah buahan kebutuhan nutrisi untuk pencegahan penyakit penyakit yang degeneratif, itu yang mungkin perlu pembiasaan kepada anak-anak kita," katanya.*