Jakarta (ANTARA) - Pihak kepolisian memastikan tidak ada mahasiswa yang ditangkap usai aksi menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang sempat ricuh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat malam.
"Tidak ada yang diamankan. Kami berusaha se-soft (sehalus) mungkin untuk bisa melakukan negosiasi secara terus-menerus," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat.
Susatyo menyebut, sejak awal pihaknya sudah meminta massa aksi untuk mematuhi aturan batas waktu demonstrasi.
Polisi pada pukul 18.00 WIB sudah memberikan imbauan secara terus-menerus kepada koordinator lapangan (korlap) untuk bisa membubarkan aksi dengan tertib.
Namun, satu kelompok malah melakukan perlawanan terhadap perintah petugas keamanan, membakar ban, dan melakukan pelemparan hingga satu petugas keamanan terluka.
"Satu personel kami atas nama Brigadir Heri, Sabhara Jakarta Pusat, saat ini sedang ditangani oleh medis karena terluka akibat lemparan di bagian kepala," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kepolisian terus melakukan negosiasi, imbauan hingga dua kali peringatan kepada peserta aksi yang tidak kunjung bubar setelah melewati aturan batas waktu demonstrasi.
*Kemudian kami terus melakukan negosiasi, imbauan-imbauan, peringatan-peringatan, peringatan pertama, kemudian peringatan kedua, hingga pada pukul 19.30 WIB kami melakukan pendorongan secara soft," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tak ada mahasiswa yang ditangkap usai aksi tolak PPN 12 persen