Pemkab Bantul targetkan distribusi material padat karya selesai pada Februari

id Distribusi material ,Padat karya infrastruktur ,Dinas Tenaga Kerja

Pemkab Bantul targetkan distribusi material padat karya selesai pada Februari

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Rumiyati pada Rapat Persiapan Petugas Lapangan Padat Karya 2025 di Bantul. Selasa (11/2/2025) (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan tahapan distribusi material untuk pelaksanaan program padat karya infrastruktur tahun 2025 selesai pada pertengahan Februari.

"Untuk distribusi material padat karya sudah dimulai sejak 1 Februari sampai 15 Februari, sehingga tinggal empat hari lagi kita targetkan selesai," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Bantul Rumiyati pada Rapat Persiapan Petugas Lapangan Padat Karya di Bantul, Selasa.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam distribusi material padat karya ke 195 lokasi padat karya, sehingga diupayakan kelompok atau lokasi yang belum menerima bahan material, segera terdistribusi.

"Jadi masih ada sisa empat hari lagi ini masih ada lima lokasi padat karya yang belum didrop, untuk itu Petugas Lapangan yang hari ini mengikuti rapat bisa langsung ke lokasi, karena janji dari penyedia15 Februari selesai," katanya.

Dia mengatakan, tahapan distribusi material padat karya merupakan proses yang sangat penting sebelum kelompok penerima program memulai pekerjaan fisik yang dijadwalkan secara serentak mulai 18 Februari.

"Jadi, sudah ada banyak lokasi padat karya yang droping material selesai 100 persen, maka petugas lapangan harus segera ke lokasi mengingatkan kepada kelompok, meski distribusi material sudah selesai, pekerjaan tetap akan dimulai pada 18 Februari," katanya.

Material padat karya yang diterima kelompok sesuai dengan jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan berupa pembangunan cor blok jalan, drainase dan infrastruktur perdesaan lainnya. Setiap kelompok ada 26 orang yang terdiri atas tukang dan pekerja.

"Petugas lapangan juga harus aktif komunikasi dengan ketua kelompok, memastikan bahwa pekerjaan fisik sesuai dengan arahan dan spesifikasi yang ditetapkan Dinas. Sesuai tahapan, pekerjaan selama 21 hari dimulai sejak 18 Februari sampai 13 Maret," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti mengatakan, program padat karya merupakan salah satu strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perdesaan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

"Program padat karya ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membangun infrastruktur yang mendukung mobilitas barang dan jasa di perdesaan. Tahun ini padat karya dari APBD sebanyak 195 lokasi, dengan tiap lokasi dianggarkan Rp100 juta," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025