110 keracunan dan 1 meninggal, Bupati Klaten tetapkan status KLB

id KLB, Klaten, keracunan massal

110 keracunan dan 1 meninggal, Bupati Klaten tetapkan status KLB

Bupati Klaten Gamenang Wajar Ismoyo melayat ke korban meninggal kasus keracunan massal di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Aris Wasita

Klaten (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul kasus keracunan massal yang melanda warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Keputusan tersebut diambil langsung oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, saat melakukan peninjauan ke lokasi, Selasa (15/4).

"Ini kasus luar biasa, tapi ditangani jadi masih dalam kontrol," katanya di Klaten, Jateng.

Bersama sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Hamenang memantau kondisi para korban dan posko penanganan darurat yang telah dibuka dua hari terakhir. Ia menyebutkan bahwa total korban yang terdampak mencapai 110 orang.

"Alhamdulillah dua hari ini sudah buka posko di lokasi, banyak yang jadi korban, sampai sekarang 110 orang," jelasnya.

Sebagian korban dirawat di rumah sakit karena gejala yang cukup parah, sementara lainnya hanya mengalami gejala ringan dan diperbolehkan pulang. Namun, peristiwa tersebut memakan satu korban jiwa setelah sempat mengalami sesak napas.

"Kebetulan yang meninggal ini bukan terundang, beliau ODGJ yang ikut menikmati sajian yang ada," imbuh Bupati.

Baca juga: Dinkes Bantul lakukan penyelidikan epidemiologi dugaan keracunan menu takjil

Hanung Sasmita, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten, menegaskan bahwa status KLB telah ditetapkan menyusul besarnya jumlah korban dan adanya korban meninggal.

"Dari BPBD sudah terjun semalam, karena melibatkan warga banyak jadi korban dan ada yang meninggal dunia," katanya.

Insiden bermula dari pentas wayang kulit yang digelar pada Sabtu (12/4) di RT 13 RW 04 Dukuh Bendungan, Karangturi. Acara dalam rangka halal bihalal tersebut menyajikan makanan yang dikonsumsi oleh para warga.

Kepala BPBD Klaten Syahruna, mengungkapkan bahwa gejala awal seperti mual dan pusing mulai dirasakan warga keesokan harinya, namun belum secara bersamaan. Lonjakan korban baru terjadi pada Hari Senin (14/4), ketika semakin banyak warga melaporkan kondisi serupa ke perangkat desa.

"Namun belum secara bersama-sama merasakan hal tersebut," ucapnya.

Baca juga: Istana sebut Badan Gizi Nasional perketat SOP mencegah keracunan

Untuk memastikan penyebab pasti keracunan, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan bantuan Labfor Polri dan tim Inafis Polres Klaten.

"Atas petunjuk Kapolres Klaten agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT," tambah Syahruna.

Pemerintah daerah berharap status KLB ini tidak berlangsung lama seiring penanganan intensif yang terus dilakukan di lapangan.


Baca juga: 17 warga Kebon Kalapa Sukabumi keracunan jamur

Baca juga: Pemkab Bantul jamin biaya pengobatan pasien keracunan usai kegiatan budaya





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Klaten tetapkan KLB kasus keracunan massal