Jakarta (ANTARA) - Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) menyatakan keprihatinan serius terhadap sanksi berat yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada kapten PSM Makassar Yuran Fernandes.
Dalam pernyataan resminya, FIFPro menilai hukuman larangan bermain selama 12 bulan plus denda uang terhadap sang pemain tidak mencerminkan keadilan dan proporsionalitas dalam dunia sepak bola profesional.
“FIFPro meyakini bahwa semua pesepak bola profesional memiliki hak untuk dapat mengekspresikan pendapat mereka. Oleh karena itu kami sangat khawatir tentang adanya sanksi yang sangat keras dan tidak proporsional yang diberikan kepada Yuran Fernandes, yang membuatnya tidak dapat bekerja sebagai pesepak bola di Indonesia selama 12 bulan dan juga ditambah dengan denda uang,” tulis FIFPro dalam pernyataannya yang diunggah di akun Instagram Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Kamis (16/5).
Dukungan terhadap Yuran Fernandes juga datang dari APPI, yang menegaskan pihaknya menghormati proses banding yang saat ini tengah berlangsung di Komisi Banding PSSI.
Baca juga: Kapten PSM Yuran Fernandes dilarang bermain satu tahun
Baca juga: PSSI kena sanksi FIFA imbas perilaku diskriminatif suporter, denda pembatasan penonton
“APPI menghormati proses banding yang sedang berjalan di komisi banding PSSI dan masih berkomunikasi dan berkoordinasi dengan FIFPro dan juga klub PSM Makassar,” tulis APPI dalam pernyataan resmi.
Kasus ini bermula dari pertandingan antara PSM Makassar melawan PSS Sleman pekan lalu. Dalam laga tersebut, Yuran sempat mencetak gol, namun dianulir oleh VAR.
Kekecewaan atas keputusan wasit itu diluapkan Yuran melalui unggahan di media sosial, yang kemudian ia hapus sambil menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Baca juga: Menpora ajak suporter Timnas Indonesia lebih santun
Kutipan unggahan tersebut sempat viral dan memicu reaksi keras dari Komdis PSSI. Dalam unggahannya, Yuran menulis:
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia."
Sanksi berat yang dijatuhkan kepada Yuran Fernandes memicu perdebatan publik tentang batasan ekspresi pemain dan perlindungan hak-hak profesional mereka.
FIFPro menyatakan akan terus memantau dan mendampingi proses hukum sang pemain melalui koordinasi dengan APPI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FIFPro nilai sanksi Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes terlalu berat