Sleman (ANTARA) - Kalurahan (setingkat desa) Banyuraden, Kapanewon (Kecamatan) Gamping, menjadi wakil Kabupaten Sleman pada lomba Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2025 setelah berhasil menciptakan atau melahirkan berbagai inovasi pelayanan masyarakat.
Penilaian klarifikasi lapangan Lomba Kalurahan dan Kelurahan tingkat DIY dilakukan tim juri di kantor Kalurahan Banyuraden, Gamping, Rabu.
Hadir pada penilaian tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMK2PS) DIY Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman Samsul Bakri dan pemangku kepentingan lainnya.
Sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Dalam Negeri, tema lomba Kalurahan dan Kelurahan tahun 2025 ini adalah "Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Swasembada Pangan".
KPH Yudanegara mengatakan lomba ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengakselerasi pemerintah kalurahan guna meningkatkan pembangunan di wilayahnya.
Menurut dia, melalui lomba ini diharapkan pemerintah kalurahan semakin kreatif, inovatif, meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki kalurahan tersebut.
"Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan nasional," katanya.
Ada empat kalurahan dan tiga kelurahan dari Kabupaten/Kota di DIY yang mengikuti lomba Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2025 ini. Bagi pemenang dalam lomba ini nantinya akan mewakili DIY di tingkat regional.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan kesempatan ini menjadi motivasi sekaligus sarana evaluasi bagi Pemkab Sleman, khususnya Pemerintah Kalurahan Banyuraden, guna meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan bagi masyarakat.
"Semua ini merupakan bagian dari upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang bersih, baik dan sehat," katanya.
Sebagai kalurahan terbaik di Sleman, Kalurahan Banyuraden memiliki sejumlah inovasi, di antaranya pengolahan sampah dengan Teknologi Thermal Dekomposer yang baru diinisiasi pertama kali di DIY.
Kalurahan Banyuraden juga menggagas program Lumbung Pangan Gadingan, program ini mengolah bahan pangan masyarakat yang dikelola langsung oleh Kelompok Tani yang didukung oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Gapoktan Banyumeneng.
Selain itu, Kalurahan Banyuraden menggandeng Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) menginisiasi Program "Siap Raden" (Sistem Informasi Pertanahan Banyuraden).
Program ini merupakan digitalisasi peta pertanahan di Kalurahan untuk memudahkan pelayanan informasi bidang pertanahan.*