Masyarakat diimbau waspadai kenaikan kasus COVID-19

id UGM,COVID-19,Yogyakarta

Masyarakat diimbau waspadai kenaikan kasus COVID-19

Warga menjalani prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 di halaman kantor Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/9/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp

Yogyakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Tri Wibawa mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi penularan COVID-19 menyusul lonjakan kasus di sejumlah negara Asia.

"Belajar dari penularan di masa pandemi yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik kalau kita bersiap," kata Tri Wibawa dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.

Imbauan itu disampaikan Tri seiring laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang mencatat penambahan tujuh kasus COVID-19 selama 25-31 Mei 2025. Total terdapat 72 kasus COVID-19 di Indonesia sejak awal tahun hingga akhir Mei.

Baca juga: Waspadai ancaman COVID-19 dari negara tetangga

Tri menjelaskan bahwa sejauh ini tingkat kecepatan penyebaran varian yang beredar masih tergolong rendah.

Varian dominan di negara-negara Asia seperti XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, serta JN.1 di Hong Kong berbeda dengan varian yang beredar di Indonesia saat ini, yaitu MB 1.1.

Varian itu belum masuk pada daftar "variants of interest" (VOIs) maupun "variants under monitoring" (VUMs) yang dikeluarkan WHO.

Baca juga: Gedung Putih tiba-tiba ubah situs COVID dengan teori kebocoran lab Wuhan

Meski belum banyak informasi mengenai varian MB 1.1, ia menduga gejala yang ditimbulkan tidak jauh berbeda dengan varian Omicron sebelumnya.

"Gejala yang ditimbulkan pun sejauh ini serupa dengan varian-varian COVID-19 sebelumnya, termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi," ujar dia.

Ia mengingatkan masyarakat tetap mengantisipasi potensi tertular dengan menjaga kebersihan, pola makan bergizi, dan istirahat cukup.

"Jika berada dalam kerumunan dan merasa tidak dalam kondisi prima, sebaiknya menggunakan masker atau membatasi diri,” katanya.

Selain itu, Tri meminta masyarakat untuk memantau keadaan dari sumber informasi yang dapat dipercaya, termasuk dari pemerintah dan lembaga yang dapat dipercaya.

"Kita harus yakin bahwa kita bersama telah memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dapat bertahan pada masa-masa sulit pandemi," ujar dia.

Baca juga: Pasien rawat inap Covid-19 meningkat enam kali lipat di Korea Selatan

Baca juga: Belanja MICE di Indonesia diperkirakan melonjak 17 persen


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar FKKMK UGM imbau masyarakat waspadai kenaikan kasus COVID-19

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.