Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan kepada Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Sabtu bahwa pemerintahnya siap menjadi mediator perdamaian antara India dengan Pakistan.
"Iran menyambut setiap langkah yang bertujuan membangun perdamaian abadi antara Pakistan dengan India, dan berperan sebagai penengah untuk mencapai tujuan tersebut," demikian pernyataan saluran Telegram resmi presiden mengutip Pezeshkian.
Hubungan India dan Pakistan sekali lagi kembali tegang setelah serangan teroris dekat kota Pahalgam di Jammu dan Kashmir wilayah India pada 22 April yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal.India mengeklaim memiliki bukti keterkaitan Badan Intelijen Gabungan Lintas Angkatan Pakistan (ISI) dalam serangan tersebut yang disangkal keras oleh Pakistan.
Baca juga: Ledakan di pelabuhan Iran, Kemlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban
Atas klaim bukti tersebut, Kementerian Pertahanan India mengumumkan Operasi Sindur pada 7 Mei sebagai tanggapan serangan teroris dengan menyerang "infrastruktur teroris" Pakistan.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa pemerintahnya berhak memberikan tanggapan yang memadai.
Setelah empat hari sejak dimulainya operasi tersebut, India dan Pakistan sepakat untuk menghentikan semua penembakan dan aksi militer di darat, di udara, dan di laut pada tanggal 10 Mei.
Selanjutnya Angkatan Darat India melaporkan setelah pembicaraan antara pejabat militer tinggi dari kedua negara, diputuskan untuk mempertimbangkan langkah-langkah segera guna memastikan penarikan pasukan dari perbatasan dan wilayah terdepan.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Ledakan di Bandar Abbas, Iran sebabkan 1.100 terluka dan 14 tewas
Baca juga: Ledakan di pelabuhan Iran tewaskan 8 orang dan 750 terluka
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Iran siap jadi mediator India dan Pakistan untuk perdamaian
