Suporter tamu musim depan akan diizinkan, tapi tidak untuk klub rival

id Suporter tamu,Persija,Persib,LIB,I League,Ferry Paulus

Suporter tamu musim depan akan diizinkan, tapi tidak untuk klub rival

Suporter Persija Jakarta melakukan koreografi saat selebrasi kemenangan setelah Persija Jakarta mengalahkan Persik Kediri pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/12/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/agr

Jakarta (ANTARA) - PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah mengkaji pelonggaran kehadiran suporter tim tamu di kompetisi kasta tertinggi Indonesia yang akan berganti nama menjadi I League pada musim 2025/2026 mendatang, namun pengecualian tetap diberlakukan untuk laga-laga berisiko tinggi yang melibatkan klub dengan rivalitas kuat.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menegaskan bahwa kebijakan ini disiapkan secara selektif, mengingat masih adanya potensi kerawanan di beberapa pertandingan klasik, seperti duel Persib Bandung vs Persija Jakarta, serta Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Yang pasti tadi sudah bisa dibilang tertutup pintunya kalau suporter Persib datang ke Persija. Begitu juga suporter Persija datang ke Persib itu pasti tidak bisa," ujar Ferry saat menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT LIB di Jakarta, Senin malam (7/7).

Baca juga: PSIM Yogyakarta rekrut Franco Ramos, lini belakang tambah kokoh

Ferry juga mencontohkan kemungkinan pertandingan yang bisa dihadiri suporter lawan, seperti Dewa United kontra Persija atau Persebaya, yang dinilai tidak memiliki sejarah rivalitas yang panas.

"Arema sama Persebaya juga enggak akan diizinkan untuk saat ini. Ya, tapi misalnya Dewa sama Persija, (lalu) Dewa sama barangkali Persebaya ini kan enggak ada sejarah (rivalitas) juga," tambahnya.

Pelonggaran ini sejalan dengan hadirnya aplikasi Sobat Liga, platform resmi untuk pembelian tiket pertandingan yang diluncurkan pada April lalu. Aplikasi ini juga menampilkan konten statistik dan video pertandingan untuk meningkatkan pengalaman penonton secara digital.

Baca juga: Liga Indonesia musim depan boleh mendaftarkan 11 pemain asing

Sekjen PSSI Yunus Nusi sebelumnya menyebut bahwa peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem keamanan dan ketertiban yang lebih baik bagi suporter, termasuk untuk laga tandang.

"PSSI ingin ada peningkatan keamanan, kenyamanan dan ketertiban bagi penonton khususnya penonton away," ujar Yunus pada peluncuran aplikasi.

Kehadiran aplikasi ini menjadi langkah awal untuk membuka kembali izin kehadiran suporter tandang yang sempat dilarang pasca tragedi Kanjuruhan Oktober 2022.

"Yang paling mudah ini tantangan dari liga untuk bisa mendapatkan privilege untuk bisa membuka suporter away, karena yang masih dikhawatirkan PSSI, suporter ini tidak teridentifikasi (identitasnya)," kata Ferry.

Baca juga: Liga 1 ganti nama jadi Super League

Ferry juga menyebut bahwa proses perizinan dari kepolisian tengah diupayakan dan akan dikawal oleh Ketua Umum PSSI agar dapat memperoleh persetujuan dari FIFA.

"Nah, kita lagi minta persetujuan dari pihak kepolisian nanti akan juga dipandu oleh ketua umum (PSSI), supaya FIFA juga bisa memberikan restu kepada kita. Untuk klub-klub yang istilahnya tidak punya resistensi ya mudah-mudahan bisa diizinkan," ujarnya.

Dia berharap, pelonggaran ini dapat menandai era baru sepak bola Indonesia yang lebih aman dan inklusif, tanpa meninggalkan aspek keamanan.

"Nah, kata permohonannya seperti itu. Dan kita berharap tentunya Liga Indonesia, I League ini bisa mendapatkan restu untuk bisa ada suporter bertamu. Tapi poinnya adalah itu," tutup Ferry.

Baca juga: Liga 1 Indonesia kick off 8 Agustus

Baca juga: Wojciech Szczesny tetap bertahan di Barcelona





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Suporter tamu musim depan dilonggarkan, kecuali untuk klub tertentu

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.