Sleman-Bantul terdepan dalam dunia literasi

id jogja book fair,yogyakarta,jogjakarta,perbit, pameran,buku

Sleman-Bantul terdepan dalam dunia literasi

Jogja Book Fair 2025 yang digelar Jumat, 5--14 September 2025, diĀ Grhatama Pustaka, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, menjadi ajang pameran buku terbesar di Yogyakarta. ANTARA/Amalia Melati Qurrota Ayuni

Yogyakarta (ANTARA) - Jogja Book Fair 2025 menjadi ajang pameran buku terbesar di Yogyakarta, mempertemukan penerbit, pegiat literasi, dan masyarakat pembaca. Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Literasi Nasional dan menampilkan tema “Literasi, Inklusif, Kesejahteraan.”

Event yang digelar Jumat, 5--14 September 2025, di Grhatama Pustaka, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY ini tidak hanya menyajikan pasar buku dan bedah buku, tetapi juga dipenuhi dengan pasar kuliner dan panggung seni yang turut meramaikan suasana.

Acara ini diselenggarakan hasil kolaborasi Paniradya Keistimewan dengan berbagai dinas, sektor swasta, termasuk Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, serta berbagai komunitas literasi di Yogyakarta.

Pada talk show bertema “Srikandi Kreatif: Literasi dan Ekonomi Global,” menghadirkan narasumber Erwin Yunianti, Herlina P. Dewi, serta moderator Bintang W. Putra.

Herlina P. Dewi, Owner/Founder Stiletto Book menyampaikan fakta bahwa Yogyakarta, khususnya Sleman dan Bantul, menempati posisi pertama dan kedua sebagai penerbit buku terbanyak di Indonesia.

“Data literasi menunjukkan bahwa Sleman dan Bantul adalah dua kabupaten dengan penerbit buku terbanyak di Indonesia,” ungkap Herlina.

Topik lain yang dibahas dalam talk show adalah pentingnya membangun budaya literasi di Indonesia, terutama di Yogyakarta. Herlina menekankan bahwa peningkatan literasi dapat dimulai dari rumah.

“Meningkatkan literasi dimulai dari rumah dengan membiasakan membaca sejak dini. Meskipun dengan sedikit paksaan, ini bisa dilakukan, dan keluarga serta lingkungan sekitar dapat menjadi pendorong utama,” tambahnya.

Erwin Yunianti, narasumber lainnya, juga menambahkan bahwa kolaborasi antar berbagai pihak sangat penting dalam meningkatkan literasi.

“Selain dari rumah, kolaborasi antara dinas pemerintah, sektor pendidikan, dan masyarakat juga kunci dalam percepatan peningkatan literasi,” ungkap Erwin.

Jogja Book Fair 2025 diharapkan menjadi wadah sinergi antara pemerintah, penerbit, komunitas literasi, dan masyarakat luas untuk mempercepat terciptanya masyarakat yang gemar membaca, kritis, dan produktif.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.