Bantul segera pasang bronjong tebing Sungai Oya Sriharjo yang longsor

id Pemasangan bronjong ,Tebing Sungai Oya ,Longsor Sriharjo

Bantul segera pasang bronjong tebing Sungai Oya Sriharjo yang longsor

Tebing Sungai Oya longsor hingga mengakibatkan akses jalan putus di Sriharjo Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/HO-BPBD Bantul

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta segera memasang bronjong atau anyaman kawat besi untuk mengikat batu sebagai penahan tebing Sungai Oya di wilayah Srikeminut Kelurahan Sriharjo Imogiri yang longsor beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Bantul Jimmy Alran Manumpak Simbolon di Bantul, Minggu, mengatakan, tim yang diterjunkan sudah melakukan rekayasa aliran sungai, agar aliran sungai bisa ke tengah dan tidak langsung menghantam tebing yang longsor.

"Kemarin kami melakukan pengamanan sungai dan pembentukan rekayasa sungai dan kita susun rapi dulu. Nanti, setelah itu akan dipasang bronjong di tebing," katanya.

Menurut dia, pemasangan bronjong itu sebagai langkah awal penanganan jalan putus akibat tebing Sungai Oya di Sriharjo, Imogiri karena banjir akibat cuaca ekstrem pada 21 November lalu, saat ini proses pengerjaan tersebut berjalan sekitar 30 sampai 40 persen.

Dia mengatakan, dalam proses pengerjaan tersebut, diakui terdapat hambatan, sehingga pihaknya berkoordinasi dan meminta masukan dan saran dari tim Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pihak lain.

Baca juga: DKP Gunungkidul menebar benih ikan di Sungai Oya jaga ekosistem

Baca juga: BPBD Bantul: Alat EWS detektor banjir terpasang di lima titik

Dia mengaku, proses pengerjaan pemasangan bronjong di tebing Sungai Oya yang longsor butuh waktu tidak sebentar, namun, pihaknya memastikan sebelum akhir tahun 2025, seluruh pengerjaan tersebut telah rampung.

"Kalau untuk penanganan jalan putus dengan cara ditimbun itu tidak menjadi utama. Karena, itu kan penanganannya bukan permanen. Jadi, kami koordinasi bersama UGM untuk penanganan permanennya bagaimana," katanya.

Dia juga mengatakan, instansinya saat ini masih memikirkan bagaimana penanganan permanen di lokasi tersebut, mengingat kejadian bencana serupa juga pernah terjadi tahun sebelumnya. Namun, sejauh ini ada dua opsi tindakan penanganan permanen, meski belum bisa dipastikan.

"Jadi, apakah jalan utama tetap di situ atau apakah ada jembatan yang dialihkan ke sisi kaki bukit. Dan keputusannya tidak secepat itu. Apalagi musim hujan ini belum mencapai puncaknya," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Mujahid Amrudin mengatakan proses pengerukan sedimentasi pada bekas longsoran dan pemasangan bronjong atau kawat pengikat batu guna penahan tebing Sungai Oya masih berlangsung.

"Bersamaan dengan pembuatan jembatan darurat ini, tebing sungai sudah dibronjong. Nanti tanah yang longsor sudah diurug. Target nanti sebelum Natal sudah selesai, sehingga nanti paling tidak warga merasa aman terkait dengan kondisi yang di Srikeminut," katanya.

Baca juga: SMKN Pundong Bantul memasang alat detektor banjir di tepi Sungai Oya

Baca juga: DKP Bantul: Air Sungai Oya cocok untuk kembangkan ikan lokal

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.