DKP Bantul: Air Sungai Oya cocok untuk kembangkan ikan lokal

id Sungai Oya ,Habitat ikan lokal ,Peningkatan populasi ikan

DKP Bantul: Air Sungai Oya cocok untuk kembangkan ikan lokal

Penampakan Sungai Oya di Kelurahan Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dari atas jembatan. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah melakukan identifikasi bahwa kualitas air Sungai Oya zona Selopamioro Adventure Park, Kecamatan Imogiri cocok untuk pengembangan ikan lokal.

"Masih cocok, ekosistem masih bagus, kebetulan sudah kita identifikasi di Sungai Oya tidak banyak limbah dari aktivitas pabrik maupun aktivitas rumah tangga sehingga sangat cocok untuk ikan ikan lokal," kata Kepala DKP Bantul Istriyani di Bantul, Jumat.

Menurut dia, ikan-ikan lokal tersebut seperti ikan wader pari, tawes, nilem dan wader abang. Oleh karena itu, Sungai Oya di wilayah Imogiri menjadi salah satu lokasi penebaran benih ikan lokal sebagai upaya restoking ikan pada tahun anggaran 2023.

"Ikan lokal itu sangat rentan terhadap sungai-sungai yang banyak limbah, itu mereka tidak bisa berkembang biak, tapi di Sungai Oya itu ekosistem masih bagus, sehingga kita harapkan menjadi habitat untuk bisa berkembang jenis jenis ikan lokal," katanya.



Dia menyebutkan pada tahun ini secara bertahap setidaknya ada sebanyak 32 ribu benih ikan lokal pada habitat air tawar yang ditebar di perairan darat, salah satunya di Sungai Oya.

"Saat ini juga generasi muda tidak kenal jenis ikan lokal, makanya kita kenalkan kembali dengan kita melakukan penebaran benih ikan atau restoking supaya nanti populasi banyak, jenis ikan lokal tidak invasif," katanya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat selalu mempertahankan populasi ikan di Sungai Oya dengan tidak melakukan penangkapan dengan alat tak ramah lingkungan seperti setrum, obat obatan dan racun yang berpotensi merusak ekosistem ikan.

"Kami terus edukasi dan beri penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjadi penangkapan ikan yang melanggar aturan yang bisa mengakibatkan populasi ikan cepat habis, karena ikan ikan yang belum layak tangkap, yang masih kecil mati semua," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024