BPBD Bantul miliki stok 300 bronjong

id bronjong

BPBD Bantul miliki stok 300 bronjong

Ilustrasi, bronjong penahan banjir. (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga saat ini masih memiliki stok sekitar 300 bronjong atau anyaman kawat baja yang berbentuk kotak untuk membantu masyarakat setempat.

"Kalau bronjong itu kan stok kita ya, dalam arti stok untuk membantu masyarakat yang mungkin cakupan taludnya kecil dan mengancam rumah mereka. Saat ini stoknya masih 300-an bronjong," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, stok bronjong yang dalam pemanfaatannya sebagai pengikat atau perkuatan dari tumpukan batu dan biasa dipasang pada tebing-tebing atau tepi sungai tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat sejak 2015.

Ia mengatakan, awalnya stok bronjong yang tersedia di halaman Kantor BPBD Bantul itu berjumlah 450 bronjong, namun dalam perjalanannya sudah ada masyarakat maupun warga Bantul yang mengajukan permohonan untuk menggunakan bronjong itu.

"Kalau sekarang stoknya 300-an, namun stok awal sekitar 450 bronjong. Dulu anggarannya sekitar Rp250 juta sejak 2015. Jadi masyarakat bisa minta bantuan pemakaian bronjong ini, tetapi untuk kemasan isinya (batu) masyarakat swadaya," katanya.

Dwi mengatakan, adanya swadaya masyarakat untuk pengadaan batu-batu yang akan diisikan pada bronjong tersebut seperti yang pernah dilakukan masyarakat sebelumnya patut diapresiasi, karena hal ini merupakan suatu kelebihan bagi Kabupaten Bantul.

"Hebatnya Bantul seperti itu, bisa swadaya masyarakat dan masyarakat mampu untuk itu, seperti di Wukirsari dan Nogosari semua seperti itu, mereka minta kita kasih yang masang mereka sendiri, tapi untuk kerja bakti kita dukung logistik," katanya.

Ia mengatakan, stok bronjong yang dimiliki BPBD Bantul tersebut berdimensi satu kali dua meter dengan tinggi atau ketebalan setengah meter. Bronjong tersebut bisa dipasang di tebing-tebing maupun tepi sungai untuk menahan longsor.

"Untuk satu unit bronjong itu kebutuhan batunya hampir satu kibik, makanya kalau ada program pekerjaan pemasangan bronjong bisa dibantu. Asalkan yang kita bantu beli batu," katanya.
KR-HRI

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.