Jakarta (ANTARA Jogja) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan perlu ada gerakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat untuk mencegah semakin luasnya penyebaran serangan tomcat atau kumbang rove.
"Caranya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan semprotan insektisida," katanya usai bakti sosial di Desa Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tanggerang, Banten, Sabtu.
Meskipun serangan itu tidak mematikan, katanya, racun tomcat bisa menimbulkan luka di kulit. "Karena tomcat suka pada wilayah yang lembab dan sekarang ini masih musim pancaroba maka serangan kumbang tersebut masih mengancam warga," katanya.
Agung juga mengatakan meskipun tomcat adalah sahabat petani karena merupakan predator hama wereng, kumbang yang menyebar hingga pemukiman warga bisa menyebabkan luka yang cukup serius di kulit.
Masyarakat, katanya, harus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan terutama tanaman yang tidak terawat di sekitar rumah karena bisa menjadi tempat kumbang yang juga disebut Paederus.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga dilarang menggosok kulit atau mata bila bersentuhan dengan kumbang tomcat.
"Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau mengunakan kertas untuk mengambil kumbang," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera membersihkan kulit dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun bila bersentuhan dengan serangga itu.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan maraknya penyebaran tomcat karena jumlah pemangsa kumbang tersebut semakin berkurang. "Misalkan tokek dan cicak , adalah salah satu pemangsa tomcat," katanya.
Pada saat ini, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian terus berkoordinasi untuk mencegah penyebaran tomcat hingga pemukiman warga.
"Kementerian melakukan sosialisasi dan sejumlah tindakan preventif seperti penyemprotan dan lain sebagainya," katanya. (W004)
