Yogyakarta, 26/11 (ANTARA) - Masyarakat yang berminat menyewa kios kerajinan di pasar seni dan kerajinan Yogyakarta, XT-Square, telah melebihi jumlah kios yang ada di pasar tersebut.
"Di Zona Kerajinan, ada 264 kios. Namun, masyarakat yang berminat menyewa tercatat 300 orang," kata Direktur Operasional dan Pemasaran Perusahaan Daerah Jogjatama Vishesha Widihasto Wasana Putra selaku pengelola XT-Square di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pihaknya masih akan melakukan seleksi terhadap masyarakat yang telah mendaftar untuk bisa menyewa kios di XT-Square tersebut, mulai dari tempat tinggal dan produk yang akan dijual.
Manajemen, lanjut Widihasto, akan tetap memprioritaskan warga Kota Yogyakarta untuk bisa menyewa kios di XT-Square baru kemudian untuk masyarakat di luar kota.
"Kami juga akan melihat produk yang mereka jual. Banyak sekali peminat yang berkeinginan berjualan batik. Jangan sampai semua kios diisi dengan batik. Produk yang dijual harus variatif," katanya.
Dari 264 kios kerajinan di XT-Square, tidak seluruhnya diperuntukkan bagi masyarakat , karena sudah ada beberapa kios yang diperuntukkan bagi forum komunikasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Yogyakarta serta untuk anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, masing-masing 24 kios dan 42 kios.
"Penempatan penyewa di zona kerajinan tersebut juga akan dilakukan dengan sistem undian per blok. Kami akan memilih penyewa yang akan menempati blok tertentu, baru kemudian mereka melakukan undian kios yang akan ditempati," katanya.
Selain di zona kerajinan, antusiasme peminat juga terjadi di zona kuliner indoor. Dari 13 kios yang disediakan, sudah ada 30 peminat. Sedangkan untuk di zona pertokoan, baru ada 10 peminat dari 20 kios yang disedaiakn.
"Pendaftaran masih akan dibuka. Jika penyewa tersebut tidak dapat menyewa kios saat ini, maka mereka akan masuk dalam daftar tunggu. Jika ada penyewa yang keluar, maka mereka bisa menggantikannya," katanya.
Proses seleksi dan verifikasi penyewa tersebut ditargetkan dapat diselesaikan pada awal Desember yang dilanjutkan dengan "soft opening" pada 20 Desember.
"Pembayaran uang muka dilakukan setelah ada ketetapan penyewa," katanya.
(E013)
