Jogja (ANTARA Jogja) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Yogyakarta meminta manajemen XT-Square untuk memprioristaskan perajin usaha mikro kecil dan menengah yang benar-benar memproduksi barangnya secara mandiri sebagai penyewa di pasar seni dan kerajinan itu.
"Kami berharap, manajemen XT-Square bisa memberikan prioritas kepada perajin yang benar-benar menjadi perajin, yaitu perajin yang memproduksi sendiri barang kerajinanya. Bukan hanya orang yang menjadi pengepul barang kerajinan dari perajin kecil untuk kemudian dijual kembali," kata Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, dengan memberikan prioritas kepada perajin maka manajemen XT-Square akan membantu perajin mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta untuk memperluas peluang pasar mereka.
"Itu juga menjadi sebuah bentuk dukungan kepada perajin Kota Yogyakarta agar bisa terus berkembang dan bersaing dengan perajin-perajin lain," katanya.
Di Dekranasda Yogyakarta terdapat 192 perajin yang tergabung menjadi anggota. Jumlah tersebut, lanjut Tri, masih sangat kecil jika dibanding jumlah perajin yang ada di wilayah tersebut.
"Masih banyak perajin yang takut bergabung dengan sebuah organisasi. Yang mereka takutkan adalah ditarik uang iuran. Padahal, tidak ada iuran apapun untuk bisa menjadi anggota Dekranasda," katanya.
Tri menambahkan, seluruh anggota Dekranasda Yogyakarta merasa tertarik untuk bisa berjualan di XT-Square. Namun demikian, Dekranasda belum mengetahui secara pasti kuota kios yang akan dialokasikan untuk anggota Dekranasda.
Secara umum, lanjut Tri, pihaknya akan membantu anggotanya yang dinilai masih belum mampu mandiri dari sisi pemasaran.
"Untuk perajin yang sudah bisa menjual produknya secara langsung, kami akan memberikan semacam rekomendasi untuk bisa berjualan di XT-Square. Untuk yang masih lemah, akan kami bantu," katanya.
Sistem yang akan digunakan adalah "rolling" antar perajin untuk menempati sebuah kios tertentu, dan dalam waktu dua hingga tiga bulan sekali terjadi pergantian perajin yang menempati kios di XT-Square.
Untuk mendukung agar XT-Square tersebut semakin dikenal luas oleh masyarakat, Tri juga akan berusaha memindahkan lokasi kegiatan Dekranasda seperti pameran ke pasar seni dan kerajinan itu.
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pemasaran XT-Square Widihasto Wasana Putra mengatakan, akan mendahulukan perajin lokal untuk menempati kios di pasar seni dan kerajinan itu.
Ia berharap, pasar seni dan kerajinan itu sudah bisa dioperasionalkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2013.
(E013)
