Ngasem diproyeksikan jadi pusat cendera mata Keraton

id pasar ngasem

Ngasem diproyeksikan jadi pusat cendera mata Keraton

Ilustrasi, pusat kerajinan Dian Handycraft di Karang Wetas, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto ANTARA/Mamiek)

Yogyakarta (ANTARA Jogja) - Pasar Ngasem yang telah direvitalisasi dengan menambah sejumlah fasilitas diproyeksikan menjadi sentra oleh-oleh atau cendera mata untuk wisatawan yang berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Taman Sari.

"Pasar ini akan menjadi pintu keluar bagi wisatawan yang berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan Taman Sari. Wisatawan akan diarahkan menuju ke Ngasem untuk berbelanja oleh-oleh," kata Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Suyana di sela-sela Gebyar Pasar Ngasem Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Suyana, sudah ada jalan yang bisa menghubungkan ketiga lokasi tersebut sehingga pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Keraton Yogyakarta untuk kepastian pembukaan jalur wisata itu.

Selain tetap mempertahankan keberadaan pedagang bahan kebutuhan sehari-hari, di Pasar Ngasem juga sudah dibangun beberapa los dan kios yang nantinya digunakan untuk kuliner dan kerajinan yang bisa dijadikan buah tangan oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

"Peminat untuk mengisi los di sini sudah banyak. Yang pasti, kami ingin agar yang nantinya berdagang di pasar ini adalah benar-benar pedagang," katanya.

Sejumlah fasilitas tambahan yang ada di Pasar Ngasem adalah sebuah panggung kesenian yang bisa dimanfaatkan untuk pentas kesenian atau kegiatan lainnya.

"Di pasar ini juga ada bangunan pengolahan limbah yang pertama kali ada di Yogyakarta. Tempat ini bisa dijadikan lokasi pendidikan untuk pengolahan limbah," katanya.

Dari 32 pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta, Suyana berharap masing-masing pasar tersebut memiliki keunikan dan ciri khas sendiri-sendiri sehingga pasar tradisional tetap mampu bersaing dengan pasar modern.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, jika jalur wisata Keraton Yogyakarta dan Taman Sari siap dibuka maka pedagang kuliner, kerajinan dan pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Ngasem harus benar-benar siap.

"Yang harus ditegaskan adalah, suasana Ngasem sebagai pasar tradisional tidak boleh hilang. Suasana `guyub` dan kehangatan pasar tidak boleh dilupakan. Pasar harus bersih, dan pedagang harus memberikan layanan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Pasar tradisional, lanjut Haryadi memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga pemerintah pun akan tetap berupaya untuk mempromosikan pasar tradisional ini.

"Dimungkinkan pada tahun depan, ada promo pasar tradisional di kendaraan umum seperti bus. Setidaknya ada ajakan kepada masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional," katanya.

Sementara itu, dalam Gebyar Pasar Ngasem tersebut diisi dengan sejumlah kegiatan seperti pagelaran busana oleh anak-anak, lomba band dan juga pertunjukan kesenian lainnya. 

(E013)