Bantul (ANTARA Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan inventarisasi usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah setempat yang menggunakan listrik dengan kapasitas 1.300 watt ke atas.
"Hampir semua UMKM di Bantul menggunakan peralatan yang pengoperasiannya dengan tenaga listrik, namun secara pasti pengguna listrik 1.300 watt ke atas, kami belum tahu, dan karena itu kami akan melakukan inventarisasi," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulityanto, Selasa.
Menurut dia, inventarisasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) nanti akan mempengaruhi produksi usaha industri, terutama dari kalangan industri mikro dan industri kecil yang menggunakan daya listrik 1.300 watt ke atas.
"Di Bantul ada sekitar 26.000 unit UMKM, namun yang terdampak adanya kenaikan TDL belum diketahui persentasenya, dan kami baru akan melakukan inventarisasi khususnya industri kecil dan mikro," katanya.
Menurut dia, ditargetkan pada Februari nanti akan diketahui, dan kelihatan dari UMKM di Bantul khususnya industri mikro dan kecil yang terkena dampak kenaikan TDL pada 2013. "Sebab, mereka yang daya listriknya di atas 1.300 watt, akan merasakan pengaruhnya pada produksi," katanya.
Ia mengatakan di sisi lain dengan adanya kenaikan TDL kemungkinan sudah disiasati para pelaku UMKM, karena kenaikan TDL tidak hanya terjadi pada tahun ini.
"Mereka sudah pengalaman, sehingga ketika TDL akan naik. sudah menyiasati sendiri-sendiri, misalnya dalam pengeringan produk bisa dikombinasikan antara menggunakan oven dengan penjemuran atau memanfaatkan sinar matahari, untuk mengurangi beban biaya listrik," katanya.
Sementara itu, langkah lain yang dilakukan agar tidak semakin banyak industri kecil di Bantul yang terdampak oleh kenaikan TDL, pihaknya akan mengutamakan pemberian peralatan yang bisa dioperasionalkan dengan daya listrik di bawah 1.300 watt.
"Setiap tahun kami ada bantuan peralatan untuk IKM, sehingga kami akan prioritaskan yang pemakaian listriknya di bawah 1.300 watt, agar mereka bisa menggunakan daya listrik di bawah 1.300 watt," katanya.
Sedangkan untuk mendorong kegiatan usaha UMKM, pihaknya akan mengupayakan melalui peningkatan promosi. "Insentif untuk mereka berupa promosi melalui `website`, dan pameran, serta selebaran," katanya.
(KR-HRI)
