Kulon Progo, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan BPBD tingkat kabupaten yang memiliki garis pantai melakukan gladi posko bencana tsunami di Kabupaten Kulon Progo, Rabu.
Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD DIY Wisnu Sutoto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan gladi bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan ketanggapdaruratan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD), TNI, dan Polri.
"Gladi posko ini untuk menyamakan pandangan terhadap penanganan kebencanaan terutama tsunami bagi petugas dari beberapa SKPD di wilayah Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul," kata Wisnu.
Ke depan, lanjut Wisnu, Kabupaten Kulon Progo akan memiliki jaringan jalur selatan, seperti Bantul. Sehingga setiap bulan, masyarakat di kawasan pesisir dapat mengikuti simulasi bencana tsunami.
Menurut dia, masyarakat pesisir selatan di Kabupaten Bantul sudah mengetahui tanda-tanda tsunami.
"Pada 2016, BPBD DIY merencanakan pembangunan jaringan jalur selatan, setelah itu dilanjutkan Kabupaten Gunung Kidul," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan selama ini gladi simulasi bencana hanya diberikan pada masyarakat saja.
Pemahaman tentang tanggap darurat bencana juga perlu diberikan pada SKPD teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Bappeda.
Selain itu, peran serta TNI dan Polri juga diharapkan mampu membantu penanganan darurat bencana.
"Jangan sampai saat bencana terjadi, semua penanganan dibebankan pada BPBD. Peran SKPD ini juga sangat diharapkan untuk dapat meminimalkan korban," kata Untung.***4***
(KR-STR)
