Bantul lestarikan kesenian jatilan

id jatilan

Bantul lestarikan kesenian jatilan

Kesenian "Jatilan" (Foto ANTARA)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya melestarikan kesenian jatilan, suatu bentuk tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit berkuda.

"Jatilan adalah salah satu kesenian luhur peninggalan nenek moyang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul mempunyai niat untuk melestarikan kesenian ini," kata Kepala Disbudpar Bantul Bambang Legowo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, upaya pelestarian kesenian yang sudah turun temurun tersebut dengan memberikan kesempatan kepada pelaku atau kelompok jatilan untuk menampilkan kesenian itu di kawasan beberapa objek wisata.

Rencananya kesenian jatilan akan dipentaskan di kawasan Pantai Gua Cemara pada 8 Novomber 2015, yakni Jathilan Kridho Manggolo dari Bawuran Pleret, kemudian Jathilan Turonggo Seto dari Canden Jetis di kawasan Pantai Parangtritis pada 15 November.

Secara berturut-turut, Jathilan Turangga Mbulan Ndadari dari Kecamatan Kasihan di kawasan Pantai Parangtritis pada 22 November dan Jathilan Bekso Mudo Budoyo asal Kecamatan Pandak di Pantai Parangtritis pada 29 November.

"Pementasan kesenian memang difokuskan di wilayah Pantai Parangtritis karena objek wisata tersebut menjadi andalan tujuan wisatawan, sehingga harapannya bisa menambah hiburan bagi wisatawan," katanya.

Selain untuk pelestarian kesenian, kata dia, pementasan kesenian tiap akhir pekan selama November 2015 juga wujud pembinaan pemerintah terhadap kelompok kesenian agar terus berkembang dan maju.

Untuk meningkatkan animo kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata pantai selatan di Bantul itu, pihaknya juga rutin menggelar berbagai pentas kesenian yang menghibur masyarakat, setiap akhir pekan.

Terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata, selama 2015 pihaknya menargetkan pendapatan Rp10,5 miliar dari penarikan retribusi pengunjung di semua objek wisata dan retribusi jasa pariwisata lainnya. 
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024