Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan beredarnya makanan ringan atau snack bermerek "Bihun
Kekinian" (Bikini) mencederai upaya-upaya pemerintah yang tengah
menggalakkan gerakan revolusi mental.
"Hal ini menurut saya kontra produktif dengan berbagai upaya
pemerintah dalam melakukan revolusi mental, maka kita harus melakukan
proses pelurusan bersama," kata Mensos di Jakarta, Minggu.
Dia mengaku kaget dengan beredarnya makanan ringan yang bergambar
bikini pada bungkus makanan ringan dengan tagline "remas aku" di bagian
tubuh tertentu.
Karena itu ia meminta agar kepolisian dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) untuk mengusut tuntas peredaran makanan ringan tersebut.
Sebelumnya, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00:15 WIB, Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung dibantu oleh polisi dan
koramil mengungkap produsen makanan ringan dengan merek yang dianggap
tidak senonoh "Bikini atau Bihun Kekinian" yang dipasarkan melalui toko
jual beli dalam jaringan/online, di kawasan Sawangan, Depok.
Produsen makanan ringan "Bikini" tersebut diketahui seorang perempuan
berinisial TW dan sudah menjalankan usaha industri rumah tangga tersebut
sejak Maret 2016.
Untuk mengungkap produsen ini, BBPOM sudah tiga hari melakukan
penelurusan terhadap makanan ringan itu seperti dari akun instragram
yang bersangkutan dan info-info, termasuk ikut juga memesannya melalui
jejaring sosial.