Kulon Progo (Antara Jogja) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan merevitlisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan karena belum mampu menghasilkan guru yang berkompeten.
Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KemristekDikti) Paristiyanti di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan standarisasi "output" kualitas guru dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu dilakukan revitalisasi LPTK.
"LPTK yang memiliki akreditasi A baru berjumlah 7 persen dan yang belum terakreditasi sebanyak 35 persen," kata Paristiyanti dalam acara Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru dan Problematika Guru Masa Depan di UNY Kampus Wates.
Ia mengatakan revitalisasi LPTK difokuskan pada standart pendidikan guru, sistem rekruitmen calon guru berdasarkan pada minat dan bakat serta kurikulum berbasis KKNI. Serta juga didukung dengan sumber daya (dosen) yang berkualitas, sekolah laboratorium dan sekolah mitra serta sistem penjaminan mutu khas LPTK.
Menurut dia, permasalahan mendasar dalam dunia pendidikan yang dihadapi sekarang ini adalah masih kurangnya guru yang kompeten, kurangnya fasilitas dan buku ajar, dukungan orang tua, masih rendahnya kemampuan dan pengetahuan siswa dalam bidang sains dan matematika serta munculnya tantangan dalam bidang narkoba, radikalisme, separatisme.
"Persoalan lainnya, LPTK yang belum terstandar menambahderet panjang masalah pendidikan di Indonesia," katanya.
Hal yang sama diungkapkan Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah KemristekDikti Anas Adam bahwa untuk 35 persen keberhasilan anak didik dipengaruhi oleh kompetensi guru.
"Semua PNS guru diangkat melalui test ang terstandart. Termasuk juga untuk para honorer guru yang akan menjadi PNS akan melalui tes dengan "passing grade" yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas profesionalisme guru," ungkap Anas.
Sejak 2016 , kata Anas, tidak ada guru yang diangkat tanpa sarjana S1 dan sertifikat pendidik. Kebutuhan guru yang sangat mendesak untuk sekarang ini adalah guru SMK untuk spesikasi kelautan dan kemaritiman, pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Salah satu cara untuk mengatasi defisit guru tersebut dengan memberikan seritikasi keahlian atau sertifikat ganda bagi guru yang produktif dan juga tes minat dan bakat," kata Anas.
(KR-STR)
Berita Lainnya
EF Kids & Teens Indonesia berikan pelatihan 365 guru SD dan SMP
Sabtu, 27 April 2024 0:29 Wib
Guru Besar UGM; Tanaman Pegagan potensial perbaiki daya ingat
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib
Guru mampu tingkatkan keterampilan, pelajar gampang tangkap pelajaran
Selasa, 23 April 2024 15:00 Wib
Guru di Indonesia perlu perlindungan hukum ketika tegakkan disiplin
Selasa, 23 April 2024 0:43 Wib
KBRI Canberra kirim guru bantu efek pembelajar Bahasa Indonesia meningkat
Sabtu, 20 April 2024 6:28 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Guru Besar: Pemudik sepeda motor wajib pahami tiga faktor kecelakaan
Selasa, 9 April 2024 18:33 Wib
Metode gasing menciptakan hubungan erat guru-siswa di Indonesia
Minggu, 7 April 2024 12:18 Wib