Jakarta, (Antara Jogja) - Selalu saja ada cara baru ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam
memperingati momen tertentu. Peringatan Sumpah Pemuda yang tahun ini
bertepatan dengan tiga tahun pemerintahannya pun tidak menjadi kecuali.
Tepat pada Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun, Presiden Jokowi menekankan pada tema dan pesan keberagaman.
Sang Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan itu pun tampak sangat
ingin menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap
keberagaman di Tanah Air.
Memang dalam banyak kesempatan Wali Kota Soloperiode 2005--2010 dan
2010--2012 itu selalu mengingatkan bahwa Indonesia adalah negeri dengan
keberagaman yang sangat besar dan unik.
Ia pun tak ingin kehilangan kesempatan untuk menggunakan momentum
peringatan Sumpah Pemuda dengan menyampaikan pesan keberagaman serupa.
Kali ini Jokowi, yang menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)
Jakarta periode 2012--2014, ingin generasi muda, khususnya kaum milenial
di Tanah Air untuk menghargai keberagaman bangsanya namun tetap
berkomitmen untuk bekerja bersama.
Presiden secara khusus menyampaikan pesan keberagaman tersebut dalam
video berdurasi 40 detik dan menegaskan keinginannya agar Sumpah Pemuda
menjadi semangat abadi para pemuda Indonesia, yaitu semangat kerja sama
beragam pemuda dengan latar belakang yang berbeda.
"Pemuda Indonesia! Kita tidak sama, kita kerja sama!" Ucapan
Presiden Jokowi dalam video tersebut didistribusikan secara luas oleh
Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan.
Momentum pesan
Cara Jokowi memanfaatkan momentum untuk menyampaikan pesan terdalam
yang menjadi target pemerintahannya hampir selalu bisa diacungi jempol.
Menjelang dan sesaat Sumpah Pemuda, ia pun tak segan menggandeng
organisasi-organisasi massa kepemudaan untuk dapat menyampaikan pesan
yang ditargetkan pemerintahannya.
Salah satunya, ia secara langsung hadir dalam acara Peringatan Hari
Ulang Tahun (HUT) ke-58 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda
Pancasila, yang digelar di Hotel Sunan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa
Tengah, Sabtu malam.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi berharap Pemuda Pancasila dapat
menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan
mengamalkan ideologi bangsa.
Kesempatan baik yang digunakan Presiden Jokowi untuk menyampaikan
pesan keberagaman itu disambut baik oleh berbagai kalangan.
Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP Generasi
Muda Matlaul Anwar (Gema MA) Destika Cahyana mengatakan Jokowi adalah
pemimpin yang sangat "concern" terhadap isu keberagaman.
Menurut Destika, di era Jokowi, keberagaman dalam banyak hal
mendapatkan ruang-ruang untuk ditoleransi. Bahkan ketika di era
presiden-presiden sebelumnya ada kalanya ketika perbedaan justru
diupayakan untuk diseragamkan.
Namun, menurut Destika, Jokowi justru mampu membumikan keberagaman
pada level kebijakan dan pelaksanaan ketika sebelumnya isu keberagaman
masih terkonsep dalam ruang ideologi dan wacana.
Hal itulah yang kemudian mendorong selayaknya Pemerintahan Jokowi
untuk diapresiasi dalam hal pengelolaan kemajemukan sebuah bangsa.
Refleksi keberagaman
Dalam sejarahnya Sumpah Pemuda memang merupakan sebuah refleksi
tentang betapa keberagaman mampu mendorong bangsa Indonesia untuk
bangkit dan berjuang secara bersama-sama.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar
Simanjuntak, mengatakan sumpah pemuda merupakan titik awal kesadaran
kolektif untuk bersatu sebagai bangsa dan negara.
Dahnil mengatakan, 89 tahun silam kala itu para pemuda tidak
mengabaikan eksistensi identitas etnis dan agama yang berbeda-beda. Itu
karena semangat etnis dan agama justru menjadi jiwa yang mendorong
lahirnya kemerdekaan.
Menurut dia, secara filosofis yang dilakukan para pemuda saat itu
bukan upaya membentuk keseragaman dalam satu bangsa dan negara, namun
justru memperkuat identitas keberagaman sebab dengan mengakui
keberagaman itu akan mampu menyatukan.
Dalam pandangan Dahnil para pemuda ketika itu sejatinya mewariskan semangat dialogis yang kuat.
Dialog dalam keberagaman, nalar sehat adalah instrumen utama dalam
tatap muka tersebut, sehingga keberagaman dipahami sebagai pemersatu dan
kekuatan bukan kelemahan, ditambah para pemuda saat itu memiliki musuh
bersama bernama kolonialisme.
Oleh karena itu, ajaran keberagaman yang terkonsep dalam
target-target Pemerintahan Jokowi-JK sudah saatnya mendapatkan ruang
untuk dukungan.
Penghormatan terhadap keberagaman sejatinya merupakan titik mula
kebersatuan sebuah bangsa. Untuk sebuah bangsa yang bersatu dalam
keberagaman, maka kesejahteraan merupakan hal yang tak sulit untuk
dicapai bersama.
Berita Lainnya
FGD FKUB Bantul mewadahi umat beragama berbagi dalam merawat keberagaman
Rabu, 6 November 2024 16:21 Wib
Parade kebaya aktualisasikan keberagaman daerah di Indonesia
Jumat, 31 Mei 2024 13:40 Wib
Forum Keberagaman Nusantara ikhtiar merajut kebinekaan di Indonesia
Senin, 13 Mei 2024 10:45 Wib
Cap Go Meh semangat baru keberagaman budaya Indonesia
Senin, 19 Februari 2024 3:21 Wib
Jokowi ajak rayakan keberagaman budaya di Tahun Naga Kayu
Sabtu, 10 Februari 2024 14:17 Wib
Colourful Indonesia perkenalkan keberagaman warna dan busana Nusantara
Minggu, 26 November 2023 11:49 Wib
Toleransi, kata akademisi, penopang keberagaman-persatuan Indonesia
Kamis, 21 September 2023 6:59 Wib
UNESCO mendorong inklusivitas dan keberagaman di dunia perfilman di Asia Tenggara
Kamis, 3 Agustus 2023 0:49 Wib