Dinas Perhubungan Sleman petakan permasalahan lalu lintas

id Dishub

Dinas Perhubungan Sleman petakan permasalahan lalu lintas

Dinas Perhubungan, logo (ist)

Sleman (Antara) - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memetakan sejumlah permasalahan lalu lintas di wilayah setempat guna mendukung kelancaran transportasi masyarakat.

"Permasalahan yang dihadapi mungkin hampir sama baik di kabupaten/kota yang lain yaitu kemacetan dan kepadatan kendaraan bermotor," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Mardiyana, Senin.

Menurut dia, di wilayah Kabupaten Sleman memang diakui di beberapa ruas jalan baik jalan negara/provinsi, maupun jalan kabupaten sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu.

"Untuk menyikapi hal tersebut sudah diambil beberapa langkah, termasuk sistem buka tutup dan pengalihan jalan," katanya di Sleman.

Ia mengatakan bahwa kemacetan tersebut disebabkan beberapa faktor, misalnya bertambahnya volume kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan luas jalan.

"Di sisi lain kendaraan bermotor terus bertambah, sedangkan luas jalan pertumbuhannya tidak sebanding dengan bertambahnya volume kendaraan," katanya.

Mardiyana mengatakann saat ini kewenangan lampu alat APPIL untuk Kabupaten Sleman hanya ada tujuh sedangkan jumlah lampu APPIL di wilayah Kabupaten Sleman memang cukup banyak.

"Disamping permasalahan lampu penerangan jalan baik di jalan negara/provinsi/kabupaten agar ada sinergitas dan persamaan persepti dalam penangannya," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan di lapangan banyak dijumpai beberapa permasalahan yang terkait dengan tarnsportasi, misalnya masalah parkir yang tidak pada tempatnya, termasuk tempat larangan untuk parkir juga dipergunakan untuk parkir.

"Menyikapi hal tersebut diharapkan masing-masing kabupaten/kota bisa mengambil sikap dengan bijak. Dinas Perhubungan DIY meyiapkan Dana Keistimewaan, oleh karena itu Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota apabila membutuhkan dana agar mengajukan ke Dinas Perhubungan DIY," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024