Sleman tekan kasus DBD melalui pemberdayaan masyarakat

id Dbd

Sleman tekan kasus DBD melalui pemberdayaan masyarakat

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (Foto Antara)

Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupayan menekan jumlah kasus penderita demam berdarah dengue setiap tahun melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

"Upaya penanggulangan kasus DBD lebih ditekankan dengan upaya pemberdayaan masyarakat, seperti meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sleman Iriansya di Sleman, Sabtu.

Dia menjelaskan Kelompok Operasional (Pokjanal) DBD Kabupaten Sleman terus berupaya mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan DBD.

"Berkat kerja sama dari berbagai pihak, angka DBD di Kabupaten Sleman pada awal 2018 ini menunjukkan penurunan. Sampai Februari kemarin angka DBD di Kabupaten Sleman ada 24 kasus. Di waktu yang sama tahun kemarin, pada Februari sudah mencapai 56 kasus," katanya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Sleman, Dulzaini, mengatakan pihaknya bersama dengan Pokjanal DBD Kabupaten Sleman secara rutin melakukan monitoring jentik di wilayah-wilayah.

"Kegiatan monitoring jentik tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana menghindari bahaya DBD di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan kegiatan monitoring jentik tersebut juga untuk memotivasi masyarakat agar selalu membudayakan hidup bersih di lingkungannya.

"DBD dapat dihindari jika masyarakat peduli dengan kebersihan. Kepedulian dari masarakat itu yang paling penting. Jadi kesehatan itu bukan miliknya Dinas Kesehatan, bukan miliknya bupati dan seterusnya. Jadi kesehatan yang harus mencapai itu ya kita semuanya," katanya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan pengendalian penyakit DBD di Sleman masih menjadi skala prioritas untuk segera ditangani karena sudah menyebar di 17 Kecamatan.

"Kami berharap masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif menekan jumlah kasus DBD di Sleman dengan mulai menerapkan PHBS, serta mengubah pola pikir dari tindakan mengobati menjadi tindakan mencegah," katanya.

Ia mengharapkan aparat pemerintah menjadi contoh dan teladan dalam gerakan memberantas DBD.

"PHBS harus menjadi gaya hidup dan budaya masyarakat yang harus diterapkan. Pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M Plus yaitu mengubur, menguras, dan menutup tempat-tempat air yang menjadi sarang nyamuk," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024