Gunung Kidul gelar pilkades serentak 30 desa

id badingah

Gunung Kidul gelar pilkades serentak 30 desa

Bupati Gunung Kidul Bandingah (ANTARA FOTO)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyelenggarakan pemilihan kepala desa secara serentak di 30 desa pada Oktober 2018.
     
Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Rabu, mengimbau masyarakat tidak ikut dalam praktik kampanye uang yang dilakukan oleh kandidat calon kepala desa.
     
"Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak memilih calon kepala desa yang menggunakan politik uang. Jangan pilih kepala desa yang terindikasi menggunakan politik uang jika pada awalnya mereka mengeluarkan uang untuk pemilihan nantinya kalau terpilih akan menginginkan modalnya kembali,” kata Badingah.
     
Ia mengatakan selain tidak memilih calon kepala desa yang berpolitik uang, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar menelusuri latar belakang calon kepala desa.
     
"Telusuri rekam jejaknya, apakah calon kepala desa aktif dimasyarakat atau tidak itu juga penting untuk dipertimbangkan,” kata Badingah.
     
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberd ayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Sujoko mengatakan ada 30 desa yang akan melaksanakan pilkades. Pelaksanaan oilkades akan menelan dana sekitar Rp2 miliar dengan rincian Rp30 juta hingga Rp60 juta untuk masing-masing desa. Dana tersebut bersumber dari APBD Gunung Kidul.
     
Dia menerangkan Kecamatan Playen menjadi wilayah terbanyak yang akan melakukan Pilkades tahun ini. Tercatat sejumlah desa antara lain Desa Dengok, Ngunut, Ngawu, Bandung dan Logandeng akan memilih pemimpin baru. 
     
Untuk Wonosari akan ada dua desa yang mengikuti pilkades serentak yaitu Desa Baleharjo dan Siraman. Selain itu Desa Mulusan merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Paliyan yang mengikuti Pilkades. Adapula Desa Girisuko, Kecamatan Panggang; Desa Candirejo, Kecamatan Semanu; Desa Kelor Kecamatan Karangmojo; Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong; dan Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop. Seluruhnya akan mengikuti Pilkades.
     
Selanjutnya, di Kecamatan Patuk dua desa yakni Ngoro-oro dan Terbah lah yang mengikuti pemilihan.
     
"Kalau di Kecamatan Nglipar yang ikut pilkades hanya Desa Katingan,” kata Kriswantoro. 
     
Selain itu, Desa Kalitekuk dan Bulu Rejo Kecamatan Semin juga akan diselenggarakan Pilkades. Ditambah tiga desa dari Kecamatan Ngawen, yakni Desa Jurangjero, Kampung, dan Watusigar pun sama. 
     
Untuk wilayah Kecamatan Gedangsari yang mengikuti Pilkades yakni Desa Mertelu, Watugajah, dan Sampang. Sementara di Kecamatan Saptosari pemilihan pergantian kepala desa tahun 2018 akan terjadi di Desa Jetis, Kepek, Kanigoro, dan Monggo.
     
"Ada enam desa yang saat ini sudah mengalami kekosongan kepala desa dan harus diganti Pj, yakni Desa Kepek, Desa Baleharjo, Desa Jetis, Desa Sidorejo, dan Desa Hargosari," katanya.
     
Sementara itu satu diantara bakal calon kepala desa Ngawu Kecamatan Playen, Suharjono mengatakan setuju dengan pendapat bupati terkait dengan himbauan jangan memilih kades yang mempraktekkan politik uang.
     
"Jauhi calon kades yang bermain uang saat masa kampanye, karena itu hanya membodohi rakyat,” kata Suharjono.