UPNVY bentuk Tim Peduli Bencana Palu-Sigi-Donggala

id upn veteran yogyakarta

UPNVY bentuk Tim Peduli Bencana Palu-Sigi-Donggala

Kampus UPN Veteran Yogyakarta (Foto Antara/doc/Emma)

Yogyakarta,  (Antaranews Jogja) - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) membentuk Tim Peduli Bencana Palu-Sigi-Donggala, Sulawesi Tengah, yang bertugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam upaya pengurangan risiko dan dampak bencana gempa dan tsunami di daerah itu.
   
 "Tim itu dibentuk sebagai wujud nyata kepedulian UPNVY. Selain menyiapkan relawan, kami juga bertugas untuk koordinasi dengan para mitra terkait untuk meringankan beban korban bencana di Palu-Sigi-Donggala," kata Ketua Tim Peduli Bencana UPNVY Eko Teguh Paripurno di Yogyakarta, Rabu.
     
Menurut dia, tim yang telah dibentuk akan membuat rencana yang dibagi dalam tiga tahapan yaitu pada saat darurat, transisi darurat, dan pemulihan. Saat darurat tim akan melakukan pendampingan dan memfasilitasi komunitas dalam mengakses psikososial, medis, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pengutan desk relawan.
   
 "Jadi kami memiliki mandat dari BNPB untuk memperkuat desk relawan, yaitu mendata semua relawan yang ada agar terkoordinasi dan tercatat dengan baik. Selain itu, kami juga harus mendata peneliti," katanya.
     
Pada tahap transisi darurat, kata dia, tim akan melakukan fasilitasi komunitas dalam melakukan akses aset penghidupan terutama pemenuhan kebutuhan dasar dan hunian sementara. Pada tahap pemulihan, tim mefasilitasi pembangunan ketangguhan melalui berbagai bentuk pengkajian partisipatif dan penguatan sosial ekonomi.
   
 "Dalam pelaksanaannya kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain dengan UPNV Jakarta, UPNV Jawa Timur, Ikatan Alumni UPNVY, Jaringan Gusdurian, Karitas Jerman Indonesia, Sampoerna Rescue, dan Perkumpulan Kappala," katanya.
     
Ia mengatakan, tim juga akan melakukan penggalangan donasi untuk disalurkan ke lokasi bencana. Tim hanya menerima sumbangan dalam bentuk uang.
   
 "Bantuan barang terkendala distribusi karena sulitnya transportasi akses menuju lokasi bencana," kata Eko.




 
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024