Pertukaran wisata pelajar diyakini tingkatkan perekonomian masyarakat

id Parangtritis

Pertukaran wisata pelajar diyakini tingkatkan perekonomian masyarakat

Icon Pantai Parangtritis Bantul D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Deni Priyatin)

Bantul, (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan program Pertukaran Wisata Pelajar dengan lima kabupaten di Jawa Timur diyakini mampu berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
    
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa, mengatakan, dengan program pertukaran wisata pelajar tersebut, maka ada program dari lembaga pendidikan untuk membawa pelajar mengunjungi ke Bantul dan sebaliknya.
    
"Yang sudah kita rasakan, karena itu jadi pilihan wisata bagi pelajar paling tidak bisa menambah pendapatan asli daerah bagi Bantul, selain itu banyaknya wisatawan ke sini efek ekonomi ke masyarakat juga berkembang," katanya.
    
Menurut dia, pelajar dari luar Bantul yang berkunjung ke destinasi wisata Bantul tentu juga berbelanja aneka produk kerajinan dan kuliner setempat, sehingga para pedagang atau penyedia jasa di kawasan wisata terkena dampak positifnya.
    
"Di sektor kuliner, sovenir, jasa dari masyarakat Bantul ikut menikmati itu, sehingga semakin banyaknya kunjungan wisata dari program pertukaran pelajar itu paling tidak banyak membantu masyarakat kita dalam rangka pengembangan ekonomi," katanya.
    
Menurut dia, program Pertukaran Wisata Pelajar dengan lima kabupaten di Jawa Timur sudah dijalankan sejak setahun lalu, lima kabupaten tersebut adalah Kabupaten Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi dan Jember.
    
"Dengan program itu paling tidak, untuk pelajar di wilayah tertentu yang ada kerja sama dengan kita ini adalah bagaimana ada silaturahim antar daerah, lalu secara kelembagaan, juga hubungan antarkabupaten menjadi baik," katanya.
    
Kwintarto mengatakan, dipilihnya pelajar dalam pembangunan sektor pariwisata, karena pelajar memiliki kelembagaan yang strategis, meski demikian program dalam rangka mendatangkan wisatawan bisa diperluas pada organisasi atau lembaga pengampu desa luar daerah.
    
"Tidak hanya pelajar, bahkan kita ada keinginan untuk (kerja sama) semacam lembaga pengampu pendamping desa atau organisasi. Kebetulan ada dari luar yang ingin studi ke Bantul, jadi di luar pelajar pun Bantul terbuka," katanya.
    
Namun, menurut dia, prioritas kegiatan dari program kerja sama tersebut yang sangat ditekankan bagaimana kunjungan pelajar antardaerah ini bisa saling berkunjung dan saling mengenal budaya masing-masing.